Sama tapi berbeda, Singto yang masih gagal move on karna kepergian Krist bertemu dengan seorang pria yang sangat mirip dengan Krist, akankah pria itu bisa menggantikan posisi Krist di hati Singto?
*Sequel Introvert! Baca introvert dulu ya baru baca...
Sebuah mobil berhenti di samping Singto memarkirkan mobilnya, Singto melihat Wayu dan Fah keluar dari mobil.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ya, Wayu dan Fah memang berangkat bersama, pagi-pagi sekali Fah sudah ke rumah Wayu, mengatakan pada mama Wayu jika dia ingin berangkat ke kantor bersama Wayu, awalnya Wayu menolak, tapi mamanya memaksa hingga inilah mereka sekarang, Fah berhasil berangkat ke kantor bersama Wayu.
"Pagi, Sing" Sapa Fah dengan senyum manisnya.
Singto hanya menganggukkan kepalanya menanggapi itu, kini mereka bertiga berjalan masuk ke dalam kantor, berjalan beriringan walau tak ada yang mengeluarkan suara mereka. Ini kali pertama Singto melihat Wayu berangkat bekerja bersama Fah, entah kenapa rasanya sedikit aneh saat melihat itu.
"Sing..." Ucap Fah sehingga membuat Wayu dan Singto menatap ke arah Fah.
"Kenapa?" Ucap Singto.
"Aku ingin bicara dengan mu" Ucap Fah, kini Fah menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Singto, tapi tidak dengan Wayu, pria itu terus melangkahkan kakinya seolah tak peduli dengan apa yang akan di katakan oleh Fah.
"Sekarang aku tahu bagaimana cara mendekati Tuan Wayu!" Ucap Fah bahagia.
"Bagaimana?" Tanya Singto penasaran.
"Aku hanya perlu mendekati Tante Lisa, setelah mendapatkan restu dari Tante Lisa, tuan Wayu tak mungkin berani menolak ku." Ucap Fah.
"Oh"
"Apa kamu tahu alasan kenapa aku bisa berangkat bersama tuan Wayu?"
"Apa?"
"Aku mengatakan pada tante Lisa ingin menumpang dengan tuan Wayu, lalu Tante Lisa memaksa tuan Wayu agar mau berangkat bersama ku" Ucap Fah dengan wajah malunya.
"Kenapa aku tak melakukan ini sejak dulu!? Harusnya aku melakukannya sejak dulu 'kan!?" Ucap Fah.
"Ya" Ucap Singto.
Kini Singto dan Fah melanjutkan langkah mereka, Fah terus menceritakan tentang Wayu dan hanya di jawab seadanya oleh Singto.
*** Singto melihat jam di tangannya yang ternyata sudah jam 11, dia beranjak dari duduknya bersiap untuk istirahat. Sebelum itu, Singto ke ruangan Wayu lebih dulu, mengantar berkas yang di minta oleh Wayu tadi.
Singto mengetuk pintu ruangan, setelah terdengar Wayu menyuruhnya masuk, Singto membuka pintu tersebut, dia melihat ada Fah yang berdiri di samping Wayu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ini berkas yang tuan minta tadi" Ucap Singto.
Wayu hanya mengangguk, Singto meletakkan berkas tersebut ke atas meja kerja Wayu.
"Ayo phi" Ucap Fah sambil menggandeng tangan Wayu membawanya pergi dari sana meninggalkan Singto sendiri.
Singto menatap ke arah pintu, ada apa dengan atasannya itu? Sejak tadi Wayu seperti berubah, dia tidak lagi mengganggunya, biasanya Wayu akan selalu mengganggu Singto di jam kerjanya, dan biasanya di jam istirahat Wayu akan mengajak Singto makan bersama, tapi sekarang Wayu bahkan pergi meninggalkannya.
Wayu duduk di kursi hadapan Fah, dia menatap Fah yang sedang makan, memperhatikan gerak gerik wanita itu. Sekarang Wayu memang mencoba untuk sedikit menerima kehadiran Fah, dan untuk Singto? Entahlah, rasanya Wayu malas di abaikan itu sebabnya dia lebih memilih untuk diam dari pada harus mengganggu Singto lagi.
"Kita masih punya waktu 30 menit. Apa aku boleh meminta antar ke mall? Ada sesuatu yang ingin ku beli" Ucap Fah.
"Ya" Ucap Wayu.
Fah terkejut mendengarnya, dia tak menyangka Wayu akan mengatakan iya tanpa penolakan.
Setelah mereka makan, Wayu menjalankan mobilnya ke mall terdekat, dia berjalan di samping Fah mengikuti kemana wanita itu akan pergi, rasanya sudah lama Wayu tak seperti ini, terakhir saat dia bersama Weir, Wayu dan Fah bicara banyak, rasanya sangat berbeda saat dia jalan bersama Singto, biasanya selalu Wayu yang mencari bahan obrolan sekarang Fah juga selalu mencari topik untuk mereka bicarakan, Wayu tersenyum kecil melihat Fah yang seperti sangat bersemangat bicara dengannya.
Setelah membeli apa yang ingin di belinya, kini Wayu dan Fah berjalan untuk pulang, saat mereka melewati toko yang menjual aksesoris, Fah berjalan masuk ke sana, dan lagi Wayu mengikuti Fah padahal sekarang sudah masuk jam kerja.
"Tunggu sebentar, phi. Aku ingin membeli bando ini" Ucap Fah sembari mengambil dua bando, kemudian membayarnya di kasir. Setelah itu baru Fah dan Wayu kembali ke kantor.
Pukul 5 sore jam kerja berakhir, satu persatu karyawan kantor mulai pulang.
"Sing" Ucap Fah saat melihat Singto keluar dari ruangannya.
"Ya"
"Aku punya sesuatu untuk mu" Ucap Fah.
"Huh?"
"Ini..." Ucap Fah sembari memasangkan bando kucing yang di belinya tadi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kenapa tiba-tiba" Ucap Singto bingung.
"Aku membeli itu tadi setelah makan siang bersama phi Wayu. Anggap itu sebagai ucapan terima kasih dari ku karna kamu mendukung ku untuk mendekati phi Wayu, aku membeli bando itu 2" Ucap Fah sembari memperlihatkan miliknya.
"Oh, ya" Ucap Singto.
"Ayo pulang" Ucap Wayu.
"Aku membawa mobil sendiri" Ucap Singto.
"Ya, aku tahu itu, bukankah kita bertemu di tempat parkir tadi? Aku mengajak Fah pulang bersama ku karna mobilnya masih di servis" Ucap Wayu.
"A-ahh... Ya" Ucap Singto, tolong rasanya Singto benar-benar malu! Kenapa dia berpikir Wayu mengajaknya pulang bersama tadi!
"Aku pulang dulu, Sing" Ucap Fah dengan senyum manisnya kemudian Wayu dan Fah melangkahkan kaki mereka pergi dari sana.
Singto menatap kepergian Wayu dan Fah dengan tatapan yang sulit di artikan, ada apa dengannya? Bukankah ini maunya? Wayu tak lagi mengganggunya, dan Fah berhasil mendekati Wayu, tapi kenapa Singto merasa kesal melihat mereka berdua.