"Maaf, tuan. Aku tidak bisa fokus bekerja tanpa sekertaris" Ucap Wayu.

"Benarkah? Tapi sepertinya 3 tahun kemarin tuan bisa fokus bekerja tanpa tuan Weir" Ucap Tay sambil terkekeh kecil.

Wayu hanya tersenyum kecil mendengarnya, benar.. dulu dia betah bekerja tanpa Weir selama 3 tahun, dan sekarang Singto baru 2 hari pergi, tapi rasanya Wayu tak bisa menghandle pekerjaannya sendiri.

"Apa tuan memikirkan Singto?" Ucap Tay.

"Huh?"

"Dia di Chiang Mai sekarang" Ucap Tay.

"Dari mana kamu tahu?" Ucap Wayu.

"Dia ikut mamanya ke Chiang Mai, dan mereka menginap di rumah mama ku" Ucap Tay.

"Ahhh, jadi Singto di rumah mama mu sekarang?" Ucap Wayu.

"Ya" Ucap Tay.

"Kalian terlihat dekat" Ucap Wayu.

"Hmm, jika Krist, adik ku masih hidup, Singto mungkin sudah menjadi adik ipar ku sekarang" Ucap Tay sambil terkekeh kecil.

"Ahh, ya. Apa aku boleh tahu dimana alamat rumah mama mu?" Ucap Wayu.

"Untuk apa?" Ucap Tay bingung.

"Hanya ingin tahu."

"Bukankah tuan tidak mempunyai kepentingan dengan mama ku? Seharusnya tuan menanyakan alamat rumah ku 'kan?" Ucap Tay.

"Aku ingin menjemput Singto. Ku pikir aku tak bisa bekerja dengan benar tanpa dia, jadwal ku sangat berantakan dua hari ini" Ucap Wayu jujur.

"A-ahh... Ya, jika tuan ingin tuan bisa berangkat bersama ku, aku pulang jam 3 sore nanti" Ucap Tay.

"Ya" Ucap Wayu sembari memainkan ponselnya memesan tiket pesawat untuk jam 3 sore nanti.

******
Singto menatap hasil masakannya dan mama Krist yang tersedia di atas meja makan. Mereka memang memasak makan malam bersama untuk mengusir rasa bosan, seharian ini Off bekerja, sedangkan Gun mengasuh anaknya yang masih bayi. Ya, Off dan Gun memang mempunyai bayi kecil sekarang, usia bayinya baru 8 bulan, dan mama Krist memaklumi itu jika Gun tak bisa membantu mereka memasak.

Singto memanggil Off dan Gun mengajaknya untuk makan malam bersama, mama Singto juga sudah pulang dari bekerja. Kini mereka semua duduk di kursi meja makan bersiap untuk makan malam bersama.

"Selamat malam" Sapa Wayu sehingga membuat semua yang ada disana menatap ke arah Wayu dan Tay yang baru saja datang.

"Selamat malam" Sapa Wayu sehingga membuat semua yang ada disana menatap ke arah Wayu dan Tay yang baru saja datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"T-tuan!" Ucap Singto terkejut.

"Ma, apa mama masih ingat dengan cerita ku yang mengatakan aku menjalin kerja sama dengan pria yang mirip Krist. Lihat aku membawanya kesini" Ucap Tay pada mamanya.

Off dan Rose sangat terkejut saat melihat Wayu. Ya, Tay memang pernah menceritakan itu sebelumnya, dan sekarang mereka melihat langsung wajah rekan bisnis Tay itu.

Rose beranjak dari duduknya dan memeluk Wayu sehingga membuat Wayu terkejut karna di peluk tiba-tiba, kini Off juga memeluk Wayu, jujur saja sebenarnya Wayu paling anti di peluk seperti ini apa lagi oleh orang asing, mamanya sendiri bahkan sangat jarang memeluknya, tapi Wayu tetap membiarkan Rose dan Off memeluk tubuhnya.

"Siapa nama mu?" Tanya Rose.

"Wayu, Tante" Ucap Wayu.

"Wajah mu sangat mirip dengan adik ku" Ucap Off.

"O-ohh..." Ucap Wayu seadanya, dia bingung harus mengatakan apa.

"Ayo makan bersama" Ucap Rose sembari menarik tangan Wayu membawanya ke meja makan.

Kini Wayu duduk di samping Singto.

"Baru pernah phi membawa rekan bisnis phi ke rumah" Ucap Off.

"Sebenarnya tuan Wayu kesini bukan karna ingin ikut aku, dia ingin menemui Singto" Ucap Tay sehingga membuat wajah Singto memerah mendengarnya, dia benar-benar malu! Apa lagi Tay mengatakan itu di depan semua orang.

"Ahh, jadi dia kekasih mu, Sing?" Ucap Rose.

"T-tante bu--"

"Ya, saya kekasih Singto" Ucap Wayu sehingga membuat Off tersedak minuman mendengarnya.

"Kamu mengatakan kamu tak mempunyai siapa-siapa kemarin" Ucap Off.

"Mungkin Singto hanya malu" Ucap Anna.

"Ma" Ucap Singto.

"Krist pasti bahagia saat tahu kamu sudah mempunyai seseorang yang bisa kamu ganggu setiap hari, Sing" Ucap Tay mengingat dulu Singto sering mengganggu Krist, sekarang dia pasti suka mengganggu Wayu juga 'kan?

"Sebaiknya kita makan dulu, kasian Wayu pasti kelaparan" Ucap Rose.

Kini mereka semua memulai makan malam mereka, Rose terlihat sangat memperhatikan Wayu, karna dia sangat merindukan anaknya.

"Sing, ikut aku pulang setelah ini" Ucap Wayu.

"Tuan, besok baru aku dan mama pulang" Ucap Singto.

"T-tapi--"

"Jika kamu ingin, kamu boleh menginap di sini" Ucap Rose.

"T-tak perlu, tante" Ucap Wayu.

"Tidur bersama Singto" Ucap Rose.

"Ya, aku mau" Ucap Wayu cepat.

"Tante..." Ucap Singto.

"Tak mungkin Wayu tidur bersama mama mu 'kan, Sing? Di rumah ini hanya ada dua kamar tamu" Ucap Rose.

"Tuan Wayu bisa menyewa hotel" Ucap Singto, dia benar-benar tak mau tidur bersama Wayu, atau Wayu akan memperkosanya lagi nanti.

"Kenapa kamu terlihat takut dengan kekasih mu sendiri?" Ucap Rose.

"Aku... T-tidak, baiklah terserah tuan Wayu" Ucap Singto.











Tbc.

Same But DifferentWhere stories live. Discover now