"Kamu ingin pesan apa?" Tanya Wayu.

"Terserah tuan saja, bukankah tuan yang mengajak ku makan?" Ucap Singto.

Wayu menyebutkan beberapa makanan yang di pesannya, setelah itu pelayan tadi pergi dari sana.

"Apa tuan yang akan membayar semuanya?" Tanya Singto sambil menyengir lebar.

"Apa tuan yang akan membayar semuanya?" Tanya Singto sambil menyengir lebar

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Bayar sendiri-sendiri" Ucap Wayu.

"Cih, pelit. Apa tuan tahu? Ini restoran tempat kali pertama aku dan phi Krist makan bersama, dan phi Krist yang membayar semuanya" Ucap Singto sambil tersenyum.

"Kalian berkencan?" Ucap Wayu.

"Entahlah, apa itu bisa di sebut berkencan? Saat itu aku mengerjai phi Krist, lalu phi Krist marah dan menarik telinga ku! Huh, phi Krist sangat kejam!!" Ucap Singto sembari memegang telinganya sendiri.

"Tapi setelah itu, phi Krist meminta maaf dan mentraktir ku makan malam disini, itu kali pertama kami terlihat dekat, dan aku menganggap kami berkencan" Ucap Singto dengan wajah yang bersemu merah.

"Tapi setelah itu, phi Krist meminta maaf dan mentraktir ku makan malam disini, itu kali pertama kami terlihat dekat, dan aku menganggap kami berkencan" Ucap Singto dengan wajah yang bersemu merah

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Wayu menatap Singto yang sepertinya sangat bahagia saat menceritakan tentang phi Krist-nya itu. Dia terus menatap Singto, melihat senyum manis itu, entah kenapa Wayu merasa cemburu, dia merasa Weir sedang membicarakan tentang pria lain(?) entahlah.

Makanan yang di pesan Wayu sudah tiba dan sudah di susun di atas meja, Singto terkejut saat melihat semua makanan itu, entah itu hanya kebetulan atau apa, tapi Wayu memesan menu yang sama seperti menu yang pernah Krist pesankan untuknya!

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Makanan yang di pesan Wayu sudah tiba dan sudah di susun di atas meja, Singto terkejut saat melihat semua makanan itu, entah itu hanya kebetulan atau apa, tapi Wayu memesan menu yang sama seperti menu yang pernah Krist pesankan untuknya!

Singto menatap ke arah Wayu yang ternyata masih terus menatap dia, rasanya Singto sedih sekarang, dia sangat merindukan phi Krist-nya.

"Selamat makan, phi" Ucap Singto sembari menatap Wayu.

Wayu hanya mengangguk dan memulai makan malamnya, Singto menutup mulutnya saat menyadari apa yang baru saja di katakannya, dia memanggil Wayu dengan sebutan phi tadi!? Tapi sepertinya pria itu tak sadar sama sekali.

"Kenapa?" Ucap Wayu saat melihat Singto masih diam.

"Huh?"

"Makan, aku ingin langsung pulang setelah ini" Ucap Wayu.

Singto mengangguk, dan memulai makan malamnya. Mereka makan dalam diam, sesekali saling mencuri pandang, Wayu terus mencuri pandang ke arahnya sehingga membuat Singto ikut melakukan hal yang sama.

"Apa sebelum pulang nanti kita boleh singgah ke toko buku?" Ucap Singto.

"Apa yang ingin kamu beli?" Tanya Wayu.

"Novel" Ucap Singto sambil menyengir lebar.

"Ya" Ucap Wayu.

Setelah makanan mereka habis, Wayu memanggil pelayan, membayar semuanya, setelah itu keduanya berjalan keluar dari restoran, hujan sudah reda sekarang, jadi mereka tak perlu takut basah saat berjalan ke mobil.

Wayu menyimpan jasnya yang basah tadi ke kursi penumpang di belakang mobil, dan Singto kembali duduk di belakang.

"Duduk di depan, Sing" Ucap Wayu.

"Tidak" Ucap Singto.

Wayu menghela nafas mendengarnya, dia masuk ke mobilnya dan menjalankan mobilnya pergi dari sana.

20 menit perjalanan akhirnya mereka tiba di depan sebuah toko buku, semua jenis buku ada di jual disana termasuk novel fantasi yang sering Singto baca.

Singto berjalan ke tempat dimana novel-novel di letakan, sedangkan Wayu mencari buku tentang bisnis, setelah mendapatkan buku yang di carinya, Wayu mencari keberadaan Singto.

"Apa sudah selesai?" Tanya Wayu.

"Sebentar lagi" Ucap Singto.

Wayu melihat ada 5 novel yang di pegang oleh Singto, dan itu masih kurang?

"Apa tuan ingin? Aku akan merekomendasikan satu novel untuk tuan" Ucap Singto sembari menatap Wayu.

"Aku tak punya waktu untuk membaca cerita tidak penting itu" Ucap Wayu.

"Sesekali tak masalah, tuan" Ucap Singto.

Singto mengambil satu novel dan memberikan itu pada Wayu.

Wayu melihat novel yang di berikan oleh Singto, dengan ekspresi datar tentunya.

"Banyak adegan seks di buku itu" Ucap Singto sehingga membuat Wayu menatap ke arah Singto.

Singto menyengir lebar saat melihat wajah terkejut Wayu.

"Apa sudah? Ayo pulang" Ucap Wayu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Apa sudah? Ayo pulang" Ucap Wayu.

Wayu berjalan lebih dulu meninggalkan Singto disana membuat Singto langsung berlari kecil mengejar Wayu.

"Apa tuan benar-benar ingin membeli novel itu?" Tanya Singto.

Wayu hanya diam tak menjawab, tiba di tempat kasir, Wayu menyimpan buku yang di bawanya di sana dan membayarnya, setelah mendapatkan bukunya Wayu langsung pergi dari sana meninggalkan Singto yang masih membayar novelnya sendiri.












Tbc.

Jangan lupa vote ya guys, thankssss ❤️

Same But DifferentDonde viven las historias. Descúbrelo ahora