24

8 1 0
                                    

Siapa yang harus percaya kepada siapa?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Siapa yang harus percaya kepada siapa?

Ya, itu yang dirasakan saat ini.

Awalnya Satu-persatu dari mereka memang memiliki alibi yang setidaknya memberikan mereka posisi aman, tapi kenapa lambat hari bukannya semakin terbuka malah semakin rumit. Mereka malah semakin dipojokan, masing-masing dari mereka mulai terlihat seperti bisa saja menjadi pembunuh Eruz.

"Gak ada yang bisa gue percaya disini," gumamnya.

Helaan nafas kembali muncul dari bibir pinknya.

Dimulai dari Morgan, Reikal, Zio, Nakula, Jhonat dan Panji.

Ya kalian tidak salah dengar, Panji!

Anak paling muda dari ketujuhnya itu ternyata juga memiliki peluang yang bisa saja dialah orang yang menyakiti Eruz. Walau tidak ada alasan yang jelas dan dendam apa, tapi dari Hobby yang baru mereka ketahui kemarin Panji bisa saja menjadi pelaku juga.

"Si Panji yang so polos aja punya rahasia kek gitu, makin pusing aja!" gerutu Eren memejamkan matanya.

Hobby yang bahkan seorang Zio teman setianya saja baru tau, Panji lelaki itu seorang perentas handal atau yang sering di sebut dengan Hacker!

(mau ngingetin, murni khayalan dan fiksi guys)

.

.

.

Flashback on

Sebenarnya mereka semua sempat akan ribut lagi, saat orang yang memberikan SMS asing itu dengan nomor telpon yang saat dilacak terakhir kali berada di tempat Jhonat. Tapi bukannya debat, mereka malah dilanda keheningan sangat lama.

Lalu tak lama, Panji bersuara seakan-akan dirinya akan melakukan sesuatu.

Ya, setelah melakukan perbuatan mencurigakan-diamati oleh Nakula. Panji secara tiba-tiba meminta sebuah laptop kepada Zio. Lalu setelahnya, dia meminta anak buah Zio untuk menggunakan Laptop yang sudah di otak-atiknya. Entah diapain, gak ada yang paham.

"Jii, ngapain sih?" tanya Reikal.

"Sssttt... diem, bentar lagi selesai. Jangan ada yang ganggu gue, kalian juga kalau bisa tenang dulu ya sebentar," katanya fokus.

"So misterius," gumam Eren mengambil ponselnya memilih memainkan benda itu, begitupun yang lainnya. Tangannya memang mainkan Ponsel tapi pikiran Eren masih berkenala jauh.

Lalu Panji juga meminta sebuah kertas dan spidol, Zio memberikannya tanpa bertanya banyak hal. Panji menulis sesuatu di kertas itu. lalu meminta mereka satu-satu membacanya.

"Apaan tuh?" tanya Morgan.

"Eitsss, gak dibaca disini. Gue minta satu persatu kepojokan sana lalu baca!" Panji menunjuk pojokan yang dimaksudnya.

Dua EWhere stories live. Discover now