2J part 2

14 1 0
                                    

Stop!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Stop!

Bermain waktunya sudah selesai...

Kita akan kembali pada masa kini.

Lelaki itu menatap lurus kedepan lalu tertawa sendiri.

"Dia kenapa?"

"Gilanya kumat," jawab Morgan.

Reikal mengedipkan matanya.

.

.

.

Manusia itu kejam, memang.

Makhluk yang berdampingan dengan dosa dan juga keinginannya yang tinggi. Apa mereka mengerti arti kebaikan atau setidaknya jalan yang baik?

Kurasa iya, bahkan beberapa kadang ada yang sadar itu salah. Namun kenapa mereka tetap lakukan? Bahkan beberapa dari mereka malakukan itu dengan alasan yang kadang tidak masuk akal. Paling menyedihkan lagi kalau alasan itu karena keterpaksaan.

'Perempuan itu mahkluk yang rumit'

Benarkah? Sepertinya semua manusia itu rumit.

Seorang perempuan merasa dihatinya itu salah tetapi tetap saja di lakukan. Seorang lelaki mengerti dalam otaknya itu tidak benar tapi tetap di lakukan. Manusia itu rumit dan selamat, kita adalah bagian dari mereka.

Sepertinya Nora dan Anjing akan setuju jika mereka mengerti bacaan ini. Kalian tidak seserius itukan setuju akan hal ini?

Kita tidak sama seperti bola bulu atau si pantat sombong itu, ingat?

Jhonat menghela nafas, otaknya menolak berpikir rumit soal kelakuan diluar angkasanya seorang Eren. Bahkan telinganya mulai terganggu dengan suara tawa Eren. Serius, lelaki itu hanya tertawa gila tanpa mau menjelaskan kepada mereka.

Tiga dari lima orang disana sudah merasa akan mati berdiri dengan suasana dan keadaan ini.

Jelas lah, ego mereka bergejolak. Hari ini mereka akan kalah telak!

"Katakan saja Er dan berhentilah tertawa!" pasrah Jhonat.

Nakula mengguncang lengan Eren.

"Er??"

"...Hahahahaaa..."

"Er??"

Nakula yang kesal membekap mulut Eren yang masih saja tertawa.

Seharusnya Eren sih panik karena dirinya akan kalah tapi entah kenapa dia sesantai ini-tidak seperti kemarin-kemarin atau tadi pas mereka menyeret paksa lelaki itu.

Tentu saja, Eren kelewat senang karena gak akan ada acara ribut bacok-bacokan yang sejak kemarin ada di kepalanya.

Gila brooo badannya gak bakal sakit-sakit apalagi bonyok!!!

Dua EWhere stories live. Discover now