2i part 2

24 1 0
                                    

Atas bujuk rayu dan juga paksaan, Eren menyetujui tantangan yang dikatakan dua orang waktu itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Atas bujuk rayu dan juga paksaan, Eren menyetujui tantangan yang dikatakan dua orang waktu itu. Minggu ini kelimanya sudah siap berangkat kesebuah café yang disebutkan. Eren hanya diam saja di boncengan Morgan.

Lagian mau gimana lagi? Haruskah dia mereog di atas motor, kalau mati cerita ini gak selesai dong!

Sedangkan yang lainnya, Reikal datang bersama Jhonat, Nakula diantar mobil oleh supirnya mengikuti dari belakang.

"Najis, masih ngambek lu?" tanya Morgan melirik kaca spionnya.

"Lu pikir aja, Nyet!"

Dan sampai lah mereka di sebuah café, dua orang yang kemarin ternyata sudah menunggu di depan café. Jhonat dan Reikal telah parkir lebih dahulu ternyata, di susul Morgan dan Eren, lalu terakhir Nakula yang turun dari mobil.

"Ternyata lu gak sepengecut itu rupanya." Kata si pelempar bola.

Mereka terdiam melihat keadaan sekitar, saling pandang dan beberapa ada yang meringis.

Eren mulai merinding melihat beberapa orang yang menatapnya-ah bukan hanya dirinya tapi kelimanya, dengan tajam.

"Dih, lu mau ribut kok bawa kawanan sih?"

Kawanan disini merajuk pada orang-orang sangar berbaju hitam. Kalau bisa di tebak sepertinya mereka bodyguard.

Mereka? Ya, jumlahnya bahkan memenuhi 1 café ini.

Reikal menaruh tangannya di pundak Eren, tapi lelaki itu tepis. Rupanya dia masih kesal dengan ide mereka yang memaksanya untuk menyetujui pertarungan yang entah apa itu.

Dan yang ditakutkan Eren mungkin saja terjadi, dia takut pertandingan ini menggunakan otot.

Lihat saja, dari jumlah mereka sudah kalah sekarang.

"Sori, kalau keluar Zio emang harus bawa anak buah Pappy nya." Orang yang di belakang Zio tersenyum meyakinkan.

Zio adalah orang yang melempar bola pada Eren.

"Ah gak seru, masa ribut rame-rame begini!" Teriak Reikal tapi dalam hati dia panic juga.

Salah satu dari orangnya Zio menatap tajam Reikal. Lelaki itu ketakutan, dia berlindung pada Jhonat.

"Guys, siapa diantara kita yang bisa mukul orang?" tanya Morgan pelan.

"Gue." hanya Jhonat dan Nakula yang menjawab.

"Kan, mati lah kita, lo pada ngeyel sih." Eren menggumam tapi masih di dengar.

Ekhemm...

Hening.

Mereka terdiam membeku.

"Gue gak suka basa-basi, gue mau kita tanding sekarang!" orang itu membuka kacamatanya.

Dua EWhere stories live. Discover now