Rencana mama

0 0 0
                                    

Dua hari telah berlalu sejak insiden di sekolah, dan suasana telah kembali normal bagi Eva dan Candra. Namun, kedua ibu mereka, yang tidak mengetahui kejadian di sekolah, secara kebetulan bertemu di pasar.

"Mama Eva, apa kabar?" sapa ibu Candra ramah sambil tersenyum.

"Mama Candra, baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" balas ibu Eva dengan senyum serupa.

Keduanya berhenti sejenak untuk bertukar sapaan dan cerita-cerita ringan tentang kehidupan sehari-hari mereka.

"Mama Eva, kamu ingin masak apa hari ini?" tanya Mama Candra, mengalihkan pembicaraan ke topik lain.

"Mm, aku berpikir untuk membuat semur daging sapi" jawab Mama Eva sambil memikirkan menu makan malam. "Anak-anak suka makanan itu, jadi aku pikir itu akan menjadi pilihan yang baik."

"Itu terdengar lezat," kata Mama Candra sambil mengangguk. "Kami juga berencana untuk memasak rendang sapi dan tumis kangkung. Candra suka sekali rendang, jadi itu akan menjadi hidangan favoritnya."

"Rendang suara klasik!" kata Mama Eva sambil tersenyum. "Anak-anakku juga menyukainya. Mungkin harus aku coba masak rendang lagi suatu hari."

Setelah bertukar resep dan rencana masakan, Mama Eva dan Mama Candra berpisah untuk membeli bahan-bahan masakan mereka masing-masing.

Mama Eva melangkah pergi ke bagian daging untuk membeli daging sapi untuk semur. Dia memilih potongan daging yang segar dan berkualitas, memastikan bahwa hidangan nanti akan lezat dan memuaskan.

Sementara itu, Mama Candra menuju ke bagian bumbu dan rempah-rempah untuk membeli bahan-bahan untuk rendang. Dia memilih rempah-rempah yang segar dan berkualitas tinggi, sesuai dengan resep turun-temurun keluarganya.

Setelah selesai berbelanja, Mama Eva dan Mama Candra pulang ke rumah masing-masing dengan keranjang belanjaan mereka yang penuh dengan bahan-bahan masakan yang segar dan berkualitas. Mereka berdua merasa senang dan antusias untuk memasak hidangan istimewa untuk keluarga mereka.

Di rumah, Mama Eva segera memulai persiapan untuk membuat semur daging sapi. Dia mencuci dan memotong daging dengan hati-hati, kemudian menyiapkan bumbu-bumbu dan rempah-rempah untuk memasak semur yang lezat. Bau harum rempah-rempah pun mulai tercium di dapur, membuatnya semakin bersemangat.

Sementara itu, Mama Candra juga sibuk di dapur, menyiapkan bahan-bahan untuk rendang sapi. Dia menggiling bumbu-bumbu halus, memotong daging sapi menjadi potongan-potongan kecil, dan kemudian menumisnya dengan santan dan rempah-rempah. Aromanya yang khas pun mulai mengisi ruangan, membuatnya merasa bahagia karena dapat memasak hidangan favorit keluarganya.

Kedua ibu itu bekerja dengan teliti dan penuh perhatian, menjamin bahwa hidangan mereka akan lezat dan memuaskan. Mereka juga tidak sabar untuk melihat reaksi bahagia dari anak-anak mereka saat mencicipi hidangan yang mereka buat dengan cinta dan keahlian.

Setelah berjam-jam di dapur, semur daging sapi dan rendang sapi pun siap disajikan. Mama Eva dan Mama Candra tersenyum puas melihat hasil kerja keras mereka.

Tiba-tiba mama Eva memiliki ide, Dia ingin mengajak keluarga Candra untuk makan malam bersama sebagai bentuk perayaan persahabatan antara Eva dan Candra serta  untuk mempererat hubungan antara kedua keluarga.

Tanpa ragu, Mama Eva langsung mengambil ponselnya dan menelfon Mama Candra. Sambil menunggu sambungan, dia merencanakan kata-kata yang akan dia katakan.

"Mama Eva, ada apa?" suara hangat Mama Candra terdengar di seberang telepon.

"Halo, Mama Candra! Aku memiliki ide yang ingin kubicarakan denganmu," kata Mama Eva dengan antusias.

"Apa itu, Mama Eva?" tanya Mama Candra penasaran.

"Aku berpikir, mengapa kita tidak mengadakan makan malam bersama malam ini?" usul Mama Eva. "Aku sudah memasak semur daging sapi dan aku yakin rendang sapi kamu juga sangat lezat. Kenapa tidak kita nikmati bersama-sama?"

Mama Candra terdiam sejenak, lalu tersenyum. "Itu adalah ide yang bagus, Mama Eva! Keluarga kami pasti akan senang bisa berkumpul dengan keluarga kamu. Terima kasih atas undangannya."

"Jadi, bagaimana, Mama Candra? Apakah kamu bersedia datang?" tanya Mama Eva penuh harap.

"Tentu saja, kami akan datang!" jawab Mama Candra dengan senyum di wajahnya.

Mama Eva merasa senang mendengar persetujuan Mama Candra. "Sangat baik! Aku akan menyiapkan semuanya. Oh ya, Mama Candra, bagaimana kalau kita membuat ini sebagai kejutan untuk anak-anak kita? Biarkan mereka tidak tahu apa-apa, sehingga mereka akan terkejut saat keluarga kamu tiba."

Mama Candra tertawa kecil. "Aku suka ide itu, Mama Eva! Itu akan menjadi kejutan yang menyenangkan bagi mereka. Aku akan memastikan untuk tidak memberi tahu Candra."

"Mungkin kita bisa menyajikan hidangan-hidangan ini dengan suasana yang istimewa," saran Mama Eva. "Kita bisa menyediakan dekorasi sederhana dan membuat malam ini menjadi momen yang berkesan bagi semua orang."

Mama Candra setuju dengan antusias. "Baiklah, aku akan membantu dengan dekorasi dan persiapan lainnya. Ini akan menjadi malam yang menyenangkan!"

Setelah mereka sepakat, Mama Eva menutup telepon dengan senyum. Dia merasa senang bahwa rencananya akan menjadi kejutan yang menyenangkan untuk anak-anak mereka. Kemudian, dia memutuskan untuk tidak memberitahu Eva juga, agar kejutan itu semakin sempurna.

Pukul 5 sore di rumah kediaman keluarga Van der Meer, Mama Eva dan Mama Candra sibuk mempersiapkan makan malam spesial untuk kedua keluarga. Mereka berdua bekerja sama dengan antusias, menata meja makan dengan penuh perhatian dan menyajikan hidangan-hidangan yang telah mereka siapkan dengan cinta.

Di meja makan, terhampar semur daging sapi yang harum dan menggiurkan, rendang sapi yang khas dengan rempah-rempahnya yang melimpah, serta tumis kangkung yang segar dan lezat. Bau-bauan sedap mulai mengisi ruangan, mengundang selera mereka semua.

Hendra dan Cassandra tiba di rumah dengan membawa beberapa botol minuman yang mereka beli dari toko. Mereka langsung masuk ke dapur untuk meletakkan minuman-minuman itu di lemari es agar tetap dingin sebelum disajikan.

"Mama, Mama Eva, kami sudah pulang dengan minumannya!" teriak Cassandra dari dapur.

Mama Eva dan Mama Candra tersenyum melihat kedatangan Hendra dan Cassandra. Mereka merasa senang melihat kedua anak mereka turut membantu dalam persiapan makan malam tersebut.

"Terima kasih, Hendra, Cassandra. Kalian berdua sangat membantu," kata Mama Candra dengan ramah.

"Ya, terima kasih telah membantu. Semuanya hampir siap," tambah Mama Eva sambil mengangguk.

Hendra segera berpamitan kepada mamanya dan Mama Candra karena harus menjemput adiknya dari ekstrakurikuler. Dia merasa sedikit kecewa karena harus pergi dari rumah saat persiapan makan malam yang begitu istimewa.

Namun, sebelum Hendra keluar dari rumah, Mama Eva dan Mama Candra memiliki ide yang sama. Mereka berbisik-bisik sebentar, lalu memanggil Hendra.

"Hendra, sebelum kamu pergi, bolehkah kamu melakukan satu hal untuk kami?" tanya Mamanya dengan senyum misterius di wajahnya.

"Tentu, Mama. Ada apa?" Hendra bertanya, penasaran.

"Tolong telepon Candra dan minta dia menjemput Eva setelah ekstrakurikuler," Mama Candra meminta Hendra dengan senyum.

Hendra mengangguk paham. "Baiklah, Tante."

Dia segera mengambil ponselnya dan menelepon Candra. Setelah beberapa saat berbicara dengan Candra, Hendra menutup panggilan dan kembali ke dapur dengan senyum di wajahnya.

"Candra setuju untuk menjemput Eva setelah ekstrakurikuler," kata Hendra kepada kedua mamanya dan mamanya candra.

Mama Eva dan Mama Candra tersenyum puas. Semua rencana mereka tampaknya berjalan sesuai harapan.

Langit biru dimatakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang