ujian kenaikan kelas dan pentas seni

2 2 0
                                    

Setelah momen keheningan itu, suasana menjadi lebih hangat. Ibunya Eva, Maya, tersenyum lembut sambil menatap Candra. "Kamu adalah teman yang baik untuk Eva, Candra. Kami senang melihat kedekatan kalian berdua."

Candra tersenyum balik, merasa hangat dengan sambutan yang diberikan oleh keluarga Eva. "Terima kasih, ibunya eva. Saya sangat beruntung bisa menjadi bagian dari kehidupan Eva di sini."

Johan mengangguk setuju. "Kami berharap kedekatan kalian akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Eva memiliki teman yang baik seperti kamu di sini, dan itu sangat berarti bagi kami sebagai orang tua."

Percakapan mereka di meja makan terus berlanjut, dipenuhi dengan tawa dan cerita tentang pengalaman mereka masing-masing.

Setelah makan malam bersama, suasana di meja makan menjadi semakin hangat. Candra, Eva, Hendra, dan kedua orang tua Eva, Johan dan Maya, merasa puas setelah menikmati hidangan khas Belanda yang lezat.

Setelah membersihkan meja, mereka berkumpul di ruang keluarga untuk melanjutkan obrolan. Eva dan Hendra berbagi berbagai cerita tentang pengalaman mereka di Belanda, sementara Candra dengan antusias menceritakan tentang perjalanannya di Indonesia dan kegiatan di klub musik dan budaya.

Saat malam semakin larut, mereka mengakhiri hari dengan senyum di wajah masing-masing, merasa bersyukur telah menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada keluarga Eva atas makan malam yang luar biasa, Candra pulang dengan hati yang penuh kehangatan. Di dalam perjalanan pulang, dia terus merenungkan betapa beruntungnya dia memiliki teman seperti Eva dan keluarganya.

Sampai di rumah, Candra merenungkan semua momen indah yang dia alami hari itu. Dia merasa sangat bersyukur telah diberi kesempatan untuk menjalin hubungan yang begitu berarti dengan Eva dan keluarganya. Dengan senyum di wajahnya, dia bersiap untuk beristirahat.

Keesokan harinya, ketegangan terasa di udara karena ulangan kenaikan kelas telah tiba. Candra dan Eva tiba di sekolah dengan perasaan campur aduk, antara gugup dan siap menghadapi ujian. Meskipun demikian, mereka berdua saling memberi dukungan dan semangat satu sama lain.

Setelah mempersiapkan diri sebaik mungkin, mereka masuk ke ruang ujian dengan hati yang penuh keyakinan. Selama ujian, mereka berusaha sebaik mungkin untuk menjawab setiap pertanyaan dengan teliti dan cerdas.

Saat ulangan kenaikan kelas telah usai Candra dan Eva bertukar pengalaman tentang bagaimana ujian mereka berjalan. Meskipun sedikit gugup, mereka merasa lega karena telah menyelesaikan ujian dengan baik.

Setelah ulangan kenaikan kelas selesai, Candra, yang merupakan anggota OSIS, menjadi sangat sibuk mengurus persiapan untuk pentas yang akan diadakan di sekolah. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan seperti mengatur panggung, menyusun jadwal acara, dan berkoordinasi dengan siswa lainnya yang juga akan tampil.

Di sisi lain, Eva juga sibuk dengan latihan bersama Vito untuk tampil di pentas. Mereka berdua berlatih dengan tekun setiap hari, mencoba memperbaiki koreografi dan menyempurnakan penampilan mereka agar bisa memberikan yang terbaik di atas panggung.

Candra bertemu dengan Hendra di minimarket, "sudah lama kamu tidak bermain ke rumah kami dan adikku juga tidak memberitahu kabarmu kepadaku," Ucap Hendra

Candra tersenyum melihat Hendra di minimarket dan mengangguk setuju dengan ucapan Hendra. "Iya, memang sudah lama kita tidak bertemu. Maaf, aku juga agak sibuk akhir-akhir ini. Eva juga belum sempat memberitahuku tentang kabarmu."

Langit biru dimatakuWhere stories live. Discover now