Gadis itu kembali

9 2 0
                                    

Setelah Candra meninggalkan ruangan kepala sekolah, Eva dan ibunya duduk bersama untuk membicarakan rencana selanjutnya. Ibunya menyampaikan keinginannya agar Eva segera bisa mengikuti pelajaran di sekolah.

"Eva, je moet hard Indonesisch studeren zodat je je bij je klasgenoten kunt voegen." (Eva, kamu harus belajar bahasa Indonesia dengan giat agar bisa bergabung dengan teman-teman sekelasmu,) kata ibunya dengan lembut.

Eva tersenyum setuju. "Mama, ik zal mijn best doen. Ik wil leren en me goed aanpassen op deze school.") ("Ibu, saya akan berusaha semaksimal mungkin. Saya ingin belajar dan beradaptasi dengan baik di sekolah ini.")

Ibunya tersenyum bangga. "Dat is een goede instelling, lieverd. Kom op, laten we een schema maken om elke dag Indonesisch te leren, en ik zal je helpen met de oefeningen." ("Itu sikap yang baik, sayang. Ayo, mari kita buat jadwal belajar bahasa Indonesia setiap hari, dan saya akan membantumu dengan latihan-latihan.")

Mereka berdua kemudian membuat jadwal belajar yang teratur, dan Eva berjanji akan memberikan yang terbaik untuk bisa cepat menguasai bahasa Indonesia.

Setelah itu, Eva dan ibunya meninggalkan ruangan kepala sekolah dengan semangat baru. Mereka yakin bahwa dengan kerja keras dan dukungan satu sama lain, Eva akan segera bisa menyesuaikan diri di sekolah baru ini.

Saat Candra kembali menuju kelasnya dia melihat banyak siswa laki-laki di depan kelasnya dan dia menanyakan apa yang mereka lakukan disini, dan salah satu siswa laki-laki menanyakan kepada Candra
"Dimana gadis bule tadi"

Candra memberitahu semua siswa laki-laki kalau gadis yang mereka cari sudah pulang, dan salah satu siswa bertanya

"Kenapa dia pulang?, bukannya tadi kau berkeliling sekolah bersamanya, apa kau mencoba menyembunyikannya dari kami?" Ucap salah satu siswa

Candra dengan sabar menjelaskan kalau gadis itu memang sudah pulang dia, dia kemari hanya untuk melihat lihat sekolah ini karena dia belum fasih dan belum mengerti bahasa Indonesia dia belum bisa mengikuti kelas ucap Candra
Mendengar perkataan Candra semua siswa akhirnya pergi dari kelas Candra dengan rasa kecewa karena tidak bisa melihat gadis Belanda tersebut

[ 7 hari kemudian ]

Eva kembali ke lingkungan sekolah, saat dia duduk di ruangan kepala sekolah dia melihat Candra yang lewat di depan ruangan kepala sekolah dan dia memanggilnya

"Hey... Hey... Candra... Candra.. "

Candra pun mendengar suara tersebut dan langsung berbalik arah menuju ke ruangan kepala sekolah, dan mereka saling bertatapan di depan ruangan kepala sekolah

"Hey apa kabar.. Candra" Ucap Eva

Candra terkejut karena dia sudah bisa berbicara bahasa Indonesia "aku baik, bagaimana denganmu? " Jawab Candra

"Aku juga.. Baik"

Candra tersenyum tipis mengetahui kalau dia sudah bisa berbicara dan paham bahasa Indonesia "kamu sudah bisa dan mengerti bahasa Indonesia" Ucap Candra

Eva pun menjelaskan "aku bisa berbicara bahasa Indonesia namun... Be.. Lum.. Fasih, aku meng.. Mengerti apa yang kamu omongin namun kamu harus... Berbicara per.. Lahan" Ucap Eva

Candra pun tersenyum lebar mendengar suara Eva yang masih belum fasih berbahasa Indonesia dan mendengarkan aksennya yang lucu

"Ya aku mengerti" Ucap Eva dengan tersenyum

Dia bertanya kepada Eva "Jadi kamu sudah bisa masuk kelas hari ini? "

Eva pun menjawab "mungkin iya... Tapi.. Kata ke.. Ke.. Kepala sekolah.. Aku masuk kelas.. Nya harus sama wali kelasnya"

"Aa aku mengerti" Ucap Candra

"Kringggg.... Kringggg.. Kringggg... " Bel masuk telah berbunyi Candra pun segera bergegas menuju kelasnya

[ saat di kelas ]

Saat tiba di kelas semua siswa tertuju kepada Eva, wali kelas menyuruh Eva untuk memperkenalkan dirinya di depan teman-temannya

"Halo semua nama saya.. Eva van der meer... Saya la.. Lahir di Amsterdam Netherland... Saya me.. Miliki darah keturunan Indonesia dari nenek saya.. Ayah saya asli Netherland.. Dan juga ibu saya asli Netherland na... mun ibu saya memiliki darah Indonesia... Karena ne..nek saya asli Indonesia.. Umur saya tu...juh belas... tahun"

Setelah memperkenalkan dirinya dengan agak tegang, Eva melihat ekspresi hangat dari teman-temannya di kelas. Beberapa di antara mereka memberikan senyum dan mengangguk sebagai tanda sambutan.

Wali kelas pun tersenyum mengapresiasi pengenalan diri Eva. "Terima kasih, Eva. Semoga kamu bisa segera beradaptasi dengan baik di kelas ini."

Eva merasa lega mendapat sambutan yang ramah dari teman-teman barunya. Dia mulai merasa lebih percaya diri untuk mengikuti pelajaran dan berinteraksi dengan mereka.

Bangku meja Eva tepat berada di belakang Candra dia sangat senang karena dia mendapatkan tempat yang dia inginkan yaitu dekat dengan Candra

Candra menghadap ke belakang sambil bertanya kepada Eva "apakah kamu gugup tadi?"

Eva pun belum tau apa itu gugup dan dia bertanya kepada Candra "apa itu gugup? "

Candra memberitahu bahwa "gugup adalah nervous dalam bahasa Inggris"

Eva pun paham "ya aku.. Sedikit gugup.. "

Candra berbicara kepadanya dengan nada pelan dia berkata "tenang saja, ada aku disini"

Mendengar ucapan Candra Eva semakin menyukai karakter Candra

Selama pelajaran berlangsung, Eva berusaha keras untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru. Walaupun masih terkadang kesulitan dengan bahasa Indonesia, dia tidak menyerah dan terus berusaha.

Candra memperhatikannya dengan wajah tersenyum tipis melihat Eva yang begitu ingin berusaha untuk mengartikan pelajaran yang ingin dia pelajari

Setelah pelajaran selesai, beberapa teman sekelas mendekati Eva untuk berkenalan lebih lanjut dan menawarkan bantuan jika dia membutuhkannya. Eva merasa hangat dengan sikap ramah mereka dan berharap bisa segera menjalin persahabatan yang baik dengan mereka.

Langit biru dimatakuWhere stories live. Discover now