masakan khas Indonesia dari nenek yang asli orang Indonesia

2 2 0
                                    

Saat matahari mulai tenggelam di cakrawala, Lisa mengucapkan selamat tinggal kepada Eva dan neneknya di rumah sakit. Mereka berdua berpelukan erat, merasakan kehangatan persahabatan mereka.

"Eva, bedankt dat ik vandaag mocht komen. Ik ben zo blij dat ik tijd met jou en je oma heb kunnen doorbrengen." ( "Eva, terima kasih sudah mengajakku hari ini. Aku sangat senang bisa menghabiskan waktu bersamamu dan nenekmu," ) ucap Lisa dengan tulus.

Senyum hangat terukir di wajah Eva. "Het is niets, Lisa. Ik ben echt blij dat je ook kon komen. Bedankt dat je me vergezelt en me steunt." (  "Tidak ada apa-apa, Lisa. Aku juga sangat senang kamu bisa datang. Terima kasih sudah menemaniku dan memberikan dukungan," ) balasnya sambil memeluk Lisa dengan erat.

Keduanya berbicara sebentar lagi, membagikan cerita dan tawa, sebelum akhirnya Lisa harus pulang. Mereka saling memberikan senyum hangat sebelum akhirnya Lisa meninggalkan rumah sakit.

Eva melihat Lisa berjalan menjauh, merasa beruntung memiliki seorang teman seperti Lisa di sampingnya. Hatinya hangat oleh kehadiran dan dukungan Lisa selama hari itu.

Saat Eva kembali ke kamar kakeknya, dia merasakan kehangatan perasaan yang membuatnya merasa kuat. Meskipun suasana di rumah sakit mungkin tidak selalu menyenangkan, kehadiran Lisa telah membuatnya merasa di rumah.

Dalam kehangatan cahaya senja, Eva duduk di samping neneknya, merasakan sentuhan hangat tangan neneknya di tangannya.

Saat malam tiba, kedua orangtua Eva dan kakaknya, Hendra, datang ke rumah sakit untuk bergantian menjaga kakek, Mereka telah menyiapkan segala keperluan untuk menghabiskan malam di sana.

"Eva, Lisa vertelde me dat je het vandaag goed hebt gedaan. We zijn trots op je." ( "Eva, Lisa ceritakan bahwa kamu sudah menjalankan tugas dengan baik hari ini. Kami bangga padamu," ) ucap ibu Eva sambil memeluknya dengan lembut.

Eva tersenyum dan mengangguk. "Dank je, mam. Lisa was erg behulpzaam vandaag. Ik voel me opgelucht dat ik hier tijd met haar kan doorbrengen." ( "Terima kasih, mama. Lisa sangat membantu hari ini. Aku merasa lega bisa menghabiskan waktu bersamanya di sini," ) jawabnya penuh rasa syukur.

"Rust maar snel uit, kind. We zullen goed voor je grootvader zorgen." ( "Segera beristirahat, Nak. Kami akan menjaga kakekmu dengan baik," ) kata ayah Eva dengan lembut.

Eva mengangguk dan tersenyum. "Dank je, papa. Ik zal goed uitrusten. Zorg ervoor dat opa ook een goede nachtrust krijgt." (  "Terima kasih, Papa. Aku akan beristirahat dengan baik. Pastikan kakek juga beristirahat dengan nyenyak," ) ucapnya.

Saat Eva dan neneknya pulang menuju ke rumah dari rumah sakit, mereka merasakan kelegaan setelah seharian di sana. Neneknya memegang erat tangan Eva, memberikan kehangatan yang menguatkan.

Di dalam mobil taxi, Eva menatap keluar jendela, memperhatikan langit senja yang semakin gelap. Dia merasa bersyukur memiliki keluarga yang peduli dan teman seperti Lisa yang selalu ada di sisinya.

Ketika mereka tiba di rumah, Neneknya tersenyum lebar sambil bertanya, "Eva, mijn lieve kleindochter, wat wil je eten?" ( "Eva, cucuku sayang, apa yang kamu inginkan untuk makan malam?" )

Eva tersenyum cerah, merasa kangen dengan cita rasa masakan Indonesia. "Nenek, bisakah kita makan nasi goreng malam ini? Aku sangat kangen dengan rasanya," pintanya dengan penuh kegembiraan.

Neneknya tersenyum hangat mendengar permintaan cucunya. "Tentu saja, Nak. Aku akan segera memasak nasi goreng untukmu," jawab nenek sambil melangkah ke dapur.

Saat nasi goreng selesai dimasak, aroma harum semakin mengisi rumah. Eva merasa bahagia karena akan menikmati makan malam dengan cita rasa yang mengingatkannya pada rumah dan teman-temannya di Indonesia

"Eva, voelt het zoals je wilt?" ( "Eva, apa rasanya seperti yang kamu inginkan?" ) tanya nenek dengan senyum harap.

Eva mengangguk dengan antusias. "Ini sang..ngat enak, Nenek! Rasanya se..perti di rumah Indonesia," ucapnya sambil tersenyum lebar.

Nenek tersenyum puas. . "Nenek senang kamu menyukainya, Nak. Tetapi, aku harus jujur, masakan nenekmu tidak sebaik yang kamu dapatkan di Indonesia," ujarnya sambil tertawa kecil.

Eva hanya tertawa dan menggeleng. "Het is goed, oma. Voor mij, nasi goreng Oma's is de beste ter wereld," katanya sambil mengambil suapan berikutnya.

"Morgen zal oma met plezier rendang voor je koken." ( "Besok Nenek akan memasak rendang untukmu dengan senang hati," ) ucapnya sambil mengusap lembut kepala Eva.

Eva tersenyum lebar, bahagia mendengar kabar itu. "Terima kasih banyak, Nenek! Ik kan echt niet wachten om oma's rendang te proeven." ( "Terima kasih banyak, Nenek! Aku benar-benar tidak sabar untuk mencicipi rendang buatan Nenek,") katanya dengan antusias.

Nenek tertawa gembira. "Ik kan ook niet wachten om je reactie te zien als je van de rendang geniet, Nak." ( "Aku juga tidak sabar untuk melihat reaksimu ketika kau menikmati rendang itu, Nak," ) ujarnya dengan penuh kasih sayang.

Eva mengangguk setuju. "Rendang is een van de favoriete gerechten van mij en Hendra in Indonesië. Ik weet zeker dat oma het perfect kan maken." ( "Rendang adalah salah satu makanan kesukaanku dan Hendra di Indonesia. Aku yakin Nenek bisa membuatnya dengan sempurna," ) tambahnya sambil tersenyum hangat.

Mereka berdua saling bertatapan penuh kebahagiaan, merasakan kehangatan hubungan mereka yang penuh cinta. Di rumah yang dipenuhi dengan aroma masakan Indonesia.

Setelah makan malam bersama, Eva dan neneknya masuk ke dalam kamar masing-masing untuk beristirahat. Di dalam kamar, Eva merasa damai dengan aroma harum nasi goreng yang masih terasa di udara.

Setelah mengucapkan selamat malam kepada neneknya, Eva bersiap untuk tidur. Dia merenung sejenak tentang hari yang telah berlalu, merasa bersyukur atas momen-momen hangat yang telah mereka bagikan bersama.

Saat dia berbaring di atas tempat tidurnya, Eva memejamkan mata dan merenungkan betapa beruntungnya dia memiliki keluarga yang peduli dan penyayang, serta teman seperti Lisa yang selalu ada di sisinya.

Di kamar sebelah, neneknya juga merasakan kehangatan dalam hatinya. Dia duduk di samping tempat tidurnya, merenungkan rencana untuk memasak rendang esok hari untuk cucunya.

Dalam kedamaian malam itu, Eva dan neneknya merasakan kehangatan hubungan mereka yang penuh kasih. Mereka tertidur dengan tenang, siap menyambut hari esok dengan penuh semangat dan kebahagiaan baru.

Langit biru dimatakuWhere stories live. Discover now