51. Hasrat (1)

1.3K 45 5
                                    

Pov. Author

Malam itu terdengar gerimis mulai turun, membuat suasana sunyi di dalam rumah bertambah dingin. Didalam rumah besar itu hanya ada Edward dan asisten barunya bernama Riko.

Edward memeluk tubuh Riko, wajah mereka saling berpagut. Riko membalas ciuman Edward. Karena lemas Edward melapaskan pelukannya. Hampir saja pria itu tersungkur. Dengan sigap Riko memeluk tubuh tegap itu.

"Ah, tubuh mu berat juga mas. Tapi biar begitu, aku masih kuat membawa mu ke kamar". Ucap Riko.

Dengan susah payah Riko menyeret tubuh Edward ke dalam kamar tidurnya. Di lantai 1 ada kamar tidur nya juga tepat nya ruang kerja Edward. Setelah sampai segera Riko merebahkan tubuh tegap lelaki itu.

Saat sudah berbaring. perhatian Riko tertuju pada celana panjang tuan nya itu. Terlihat ada tonjolan membentuk tenda membuat mata Riko terbelakak.

"O.. kontol nya bangun." gumam Riko.

Karena khawatir terluka akibat celana panjang nya sedikit ketat, Riko lalu membuka resleting celana Edward. Kontol tegang itu masih terbungkus sempak yang dipakainya. Jiwa Riko terpancing hasrat, tangan kirinya mengelus selangkangannya yang tertutup celana panjang yang dipakai. Gejolak nafsu boty nya membara.

Pikiran sehat nya kembali muncul. Dia tidak mau bertindak macam-macam dengan tuan barunya ini. Meski dalam hati Riko menyukai Edward. Dia tahu diri sebagai seorang boti binal yang haus kontol, tentunya hal wajar dan manusiawi jika ia terangsang ama sosok Edward. Apalagi Riko sangat menyukai pria dewasa seperti Edward. Meski berbeda usia antara dia yang masih berusia 23 tahun sedangkan Edward berusia 45 tahun.

Karena Edward dirasa sudah tertidur pulas, Riko bermaksud untuk keluar. Namun tangan kirinya dipegang kuat. Riko mengangkat alisnya seraya menoleh.

"Jangan pergi sayang. Aku ingin selalu memeluk mu..," ujar Edward sambil menarik tubuh Riko hingga jatuh kembali kepelukannya.

Riko terbelalak Edward kembali mencium serta mengulum bibir nya. Tidak disangkanya Edward yang masih mabuk begitu terbakar birahinya. Mereka kembali saling mengulum erat. Tangan kanan lelaki itu dengan cepat meremas bokong Riko yang masih tertutup celana panjang dan juga CD nya. Riko pun mulai terpancing birahi. Terasa kontol tegang Edward menyentuh selangkangannya.

Dengan segera Riko melepas t shirt yang dipakai Edward. Terlihat dada bidang nya dengan perut sixpack tercetak. Riko juga membantu melepas celana panjang Edward hingga tersisa cd yang dipakainya. Nampak penis mengacung tegang keluar dari dalam cd abu-abunya.

Riko rupanya sudah terbakar birahi, dia kembali melupakan status nya sebagai kekasih Galang. Syahwat nya begitu menggebu selepas di puaskan oleh Galang. Edward yang terlihat sadar namun masih dalam pengaruh alkohol menatap Riko membuka bajunya hingga tinggal celana dalam saja. Sambil mempermainkan kontol tegang Edward yang berukuran 22 cm. Riko menatap Edward yang terlihat mendesah kenikmatan.

Edward lalu menarik lagi tubuh Riko hingga mereka kembali berpelukan dan berpagut mesra. Segera Riko melepas cd sendiri, dia lalu membantu melepas juga cd yang dipakai Edward.

"Mas, aku pengen dimasukin ya..," ujar Riko sambil menaiki tubuh Edward yang mulai telentang dengan kontol yang tegang menantang.

Setelah sebentar mengocok kontol itu, Riko lalu perlahan memasukkanya kedalam lubang miliknya.

"Aaahhh..." desah Riko.

Pria manis inipun mendominasi sang pejantannya yang masih dalam kondisi mabuk namun kontolnya tegang sempurna. Perlahan Riko menaik turunkan tubuhnya seiring kontol yang menancap indah kedalam lubangnya. Riko menatap mata Edward yang terlihat merah merah.

Genjotan pun semakin intens, Riko mencoba bergerak memompa sedikit cepat. Sambil memeluk Edward, Riko kembali memompa lubangnya. Karena dalam kondisi mabuk, Edward tidak mampu menguasai permainan ranjang mereka.

Karena lelah, Riko merebahkan tubuhnya di sisi Edward yang masih tegang kontol nya. Edward rupanya perlahan bangkit. Tubuh Riko lalu didorong nya hingga telungkup. Edward lalu menaiki bokong Riko. Kontolnya pun lalu mencari tempat kenikmatannya. Setelah menggesek gesekkan penis nya di bibir bool itu, kepala kontol itupun masuk juga.

Edward kembali memompa dari belakang tubuh Riko yang hanya bisa tertelungkup merasakan perih dan nikmat dari sodokannintens Edward. Setelah bergerak cepat dan Edward sudah mencapai orgasme, dia pun mengeram kuat. Kontol itupun di cabut nya.

Croooootttt....... Crooootttttt......

Ada 5x tembakan ejakulasi Edward hingga pejuh putihnya membasahi bokong mulus Riko yang terlihat nafas nya memburu. Setelah itu tubuh Edward ambruk lunglai di sebelah Riko yang mulai tenang. Rupanya Edward mulai sedikit sadar. Mereka berdua pun saling menatap.

"Maaf saya sudah memperkosa mu Rik" Edward menatap Riko. Pemuda itu pun hanya tersenyum manis.

"Tidak apa-apa mas, toh aku juga menikmati apa yang telah kita lakukan". ujar Riko menatap Edward yang sudah sedikit tersadar lagi dari mabuk nya.

Semenjak kejadian malam itu, Riko dan Edwaed semakin dekat. Hal itu tidak diketahui oleh bu Rita.

***

Hari itu Galang sedang bekerja sebagai kuli angkut beras, sedang berada di rumah bosnya, mas Ali. Lelaki berkumis itu merupakan seorang penjual beras eceran yang dia jual dari pasar ke pasar. Kadang dia juga menjual sampai ke luar Jabodetabek hingga kadang gak ada di rumah 4-7 harian. Sambil membantu mengangkat semua karung beras dari dalam rumah ke mobil truk, Galang tidak lepas melirik Fahri, anak dari mas Ali yang masih SMK.

"Lang, sodaramu si Riko sudah ada kabar?" tanya Mas Ali yang hanya tau Riko sodaranya Galang bukan sepasang kekasih.

"Belum mas. Biasanya dia sibuk kalau belum memberi kabar apa-apa."

"Ikut mas antar beras ini saja yuk. Nanti mas kasih double gaji nya" bujuk mas Ali.

"Aku pengen istirahat aja dulu mas, lagian kerja sebagai kuli juga udah lebih dari cukup buat biayain hidup".

"Ya sudah Lang, kamu istirahat saja di rumah. Oh iya selama nanti aku gak ada di rumah, kalau anakku minta tolong sesuatu. Aku mohon bantu ya. Soalnya kan ibunya sudah ngga disini lagi,' ujar mas Ali menatap Galang.

"Siap mas, saya selalu bantu apa yang saya bisa" Galang tersenyum sambil menoleh kearah Fahri yang berkaca mata minus itu, yang juga di balas senyuman oleh Fahri.

Remaja yang masih berumur 18 tahun itu memiliki bokong yang semok dan tidak terlalu gemuk yang membuat Galang nafsu ama dia. Setelah semua beras berada di mobil truk rapi, mas Ali pun pamit untuk bepergian.

"Nak, bapak pergi dulu ya". Fahri lalu mencium tangan bapaknya.

Setelah semua siap. Mobil truk itupun berangkat. Sore itu gerimis mulai turun, Galang lalu membawa sisa beras yang tidak bisa terangkut untuk disimpan lagi. Fahri hanya berdiri di depan pintu saja melihat kedua mobil itu melaju.

Galang lalu membawa beras itu untuk disimpan kembali dalam rumah mas Ali. Gerimis semakin deras, Galang bergegas memasuki rumah mas Ali. Fahri tersenyum melihat Galang tergesa-gesa menghindari hujan. Setelah masuk, segera Fahri menutup pintu lagi dan menguncinya.

"Taruh disini saja kak?"

"lya dek".

Saat Galang berbalik, Fahri langsung memeluk Galang dan mereka berciuman erat. Galang lalu memeluk erat tubuh remaja itu. Di hisap nya bibir bawah Fahri sambil tangan kirinya meremas bokong semoknya.

Rupanya Fahri tidak memakai Sempak, namun karena ditutup celana jeans nya jadi tidak terlihat. Remasan itu begitu lembut.

"Aahhh, aku kangen sayang..aku pengen di tidurin lagi oleh mu". Fahri mendesah.

"Nanti malam saja ya dek. Aku pasti memberi kepuasan lagi. Sambil kamu menjerit-jerit lagi.!"' goda Galang.

"Sebentar saja sekarang sayang." Karena Fahri telah terbakar birahi, Galang lalu mengerayangi tubuh mulus itu. Galang tersenyum karena boti nya ini sudah tidak memakai pakaian dalam lagi.

Tubuh Fahri di dorong nya hingga terpojok di tembok pintu. Satu kakinya diangkat dan berpijak di kursi. Galang pun mengeluarkan senjata andalannya dan merekapun mulai bermain.

**********

BERSAMBUNG

RikoWhere stories live. Discover now