40. Psikopat 2

4.5K 180 23
                                    

Pov. Riko

Matahari mulai menampakkan sinarnya, aku terbangun dari tidurku. Aku mencoba keluar dari hutan ini. Suasana hutan yang lebat membuatku sulit mencari akses jalan keluar. Namun mataku tertuju pada sebuah telapak kaki diatas tanah. Aku pun mencoba mengikuti arah telapak kaki ini. Cukup lama aku berjalan, dan aku pun sudah sampai di tempat awal perkemahan. Disini sudah tidak ada siapa pun yang aku temuin. Mungkin mereka sudah meninggalkanku disini. Kejam sekali.

Aku hanya bisa berjalan kaki menuruni jalan berbukit di gunung lawu. Sudah lama aku berjalan, aku mulai kehabisan nafas dan kehausan. Aku pun melihat ada seorang pemuda seumuran Bang Putera sedang mencari kayu bakar. Aku pun menghampirinya.

"Permisi Bang, kalau arah menuju keluar dari gunung ini kemana ya?" Tanyaku

Orang itu menoleh kepadaku, dan melihat sorot mataku tajam, memperhatikan tubuhku dari atas hingga bawah.

"Mau keluar" tanyanya

"Iya bang" kataku

"Kebetulan aku juga mau keluar, kamu bisa ikut aku nanti setelah aku selesai mencari kayu bakar" katanya

"Boleh bang, sini aku bantuin carikan kayu bakarnya" ucapku.

Aku pun membantu mencarikan kayu bakar hingga terkumpul banyak.

"Siapa nama kamu" tanyanya

"Aku Rian bang" ucapku

"Oh ya sama dong dengan namaku" ucapnya

"Nama abang Rian juga" tanyaku

"Iya, aku Rian tapi orang orang mengenalku dengan nama Rian Jombang" ucap Bang Rian.

"Keren bang" ucapku

"Kamu ngapain sendirian disini, tersesat" ucap Bang Rian

"Iya bang, aku tersesat tertinggal ama rombongan" ucapku

"Oh" jawabnya singkat.

Aku terus mengikuti Bang Rian dan sampailah disebuah gubuk.

"Abang tinggal disini" tanyaku

"Aku hanya cari rotan aja buat kembali di jual ke Jombang" ucap Bang Rian.

"Oh gitu" ucapku

"Ya sudah mampir dulu yuk, kamu pasti lapar kan, aku udah masak tadi siang" ucap Bang Rian

"Gak merepotkan nih bang?" Tanyaku

"Ya gak lah, ngaco kamu ini, yuk masuk" ajak Bang Rian

Aku pun masuk kedalam gubuk bang Rian. Bang Rian menghidangkan aku sebuah sop daging yang terlihat enak.

"Wah sop daging ini, pasti enak nih" ucapku

"He he cobain yuk" ucap Bang Rian

Aku pun mencoba menyantap sop daging ini dan memang benar rasanya lezat.

"Enak bang. Btw, dapat daging ini dimana bang?" Tanyaku

"Aku berburu di hutan ini, ada rusa kecil lagi enak enak ngentot ya aku tombak dan mati deh" ucap bang Rian

"Wkwk ada ada aja abang ini, lain kali ajakin Rian berburu juga bang" ucapku

"Boleh aja, kalau kamu mau mah" kata Bang Rian.

"Oh ya aku mau buang air dulu sebentar, kamu habiskan aja nih sop nya" ucap bang Rian

"Siap bang" kataku.

Aku pun menghabiskan sop daging buatan Bang Rian. Setelah selesai sarapan, aku pun mencoba keliling gubuk ini, dan melihat panci yang masih diatas tungku tempat bang Rian memasak sop daging. Entah kenapa rasa penasaranku bertambah, ku buka tutup panci itu, dan pemandangannya membuatku hampir muntah. Bagaimana tidak, yang direbus bang Rian bukanlah daging rusa melainkan potongan tubuh manusia.

RikoWhere stories live. Discover now