8. Ketahuan

10.7K 336 11
                                    

Pov. Riko

Setelah selesai bersih bersih aku menghampiri si Om.

"Udah siap buat ronde ke dua" tanyanya

“Iihh.. Baru juga bersih-bersih..”, kataku.

"Lobang kamu enak banget, sayang.. Mulusnya juara.. Ini bibir juga gemesin lagi..”, kata dia.

Bibir ku dilumat pelan olehnya. Kali ini lumatan dia sangat mesra. Tangannya meremas bongkahan pantat ku pelan. Badan ku diangkat. Posisinya sekarang aku di atas dia. Masih saling melumat. Belahan pantat ku pas banget di atas kontol dia yang makin lama makin membesar.

"Dudukin sayang.. Udah gak tahan..”, pintanya.

Aku mengecupnya. Aku mengambil lubricant dan mulai mengoleskan di kontol dia dan lobang ku. Perlahan tapi pasti kontolnya aku arahkan masuk ke lobang ku.

"Yess.. Fuuucckk..”, desah dia

Baru setengah tapi aku udah merasakan lobang ku full. Dia tiba- tiba menahan pinggangku dan menghentakkan pinggulnya ke atas.

Kontol aku langsung tegang karena sodokan spontan tersebut. Aku langsung memukul pelan dada dia.

“Ihh pelan..”, kata ku sambil menahan sakit.

"Abis geregetan, sayang..”, jawab dia sembari mengelus dada dan perut ku.

“Ayo goyang..”, lanjutnya.

Dengan tangan bertumpu di dada dia, aku menggoyangkan pantat ku. Dia memejamkan matanya sambil menjilat bibirnya sendiri. Kedua tangannya diangkat ke belakang kepalanya. Dia mau aku yang ngeservice dia.

“Yess, baby.. faster..”, pinta dia melihat aku sambil tersenyum.

Aku menaikturunkan pantat ku dengan ritme makin cepat.

“Aaaaaahh.. Mentok, om..”, desahku. Tanganku memainkan kedua puting dia.

"Sssshh fuuucckk yess gitu, sayang.. terusss..”, racau Mas Ibas.

“Anjiiiinng enak bangeeeett.. Terusss gitu, baby.. jepiiitt.. Aahhhh..”, lanjutnya.

Aku menjepit kontolnya dengan lobang ku sambil terus memompanya.

“Keluarin, Omm.. Aaaahhh.. Fucckk..”, desahku.

Dia beranjak duduk dan langsung melumat kembali bibir ku.

“You wish..”, jawab dia sambil tertawa meledek.

Bangsat nih orang. Kirain udah mau keluar. Beneran kuat ya nih orang. Dia langsung mengambil alih permainan. Ditidurinnya badan ku tanpa mencopot kontolnya dari lobangku. Pas posisi udah enak, Dia langsung menggenjot lobang ku lagi. Kaki ku diangkat lebar mengangkang. Dari sini aku bisa liat betapa bagus badannya dan ekspresi dia pas genjot lobang ku. Aku sama dia sama-sama udah berkeringat. Padahal makin kesini hawanya makin dingin kayak mau ujan.

Keringat dia mengkilap di tubuhnya. Sesekali ada yang terjatuh menetes dari dadanya ke perutnya. So sexy. Gila.

“Sampe pagi ya..”, kata Dia di sela-sela genjotannya.

Aku cuma mengacungkan jari tengahku. Diamengecup bibirku sebentar dan menurunkan kaki kiriku. Sekarang dia meniban kaki kiriku dan masih mengangkat kaki kananku. Posisi badan ku agak nyamping. Anjing enak banget ini.

“Om.. Aaaahh.. Terusss.. Enakk..”, racau ku.

Dia menghujamkan kontolnya dalam-dalam.

“Bangsat.. Lobang idaman banget..”, puji dia.

“Teruuss, om... Ssssshh enakk bangett.. Hajar lobang ku om..”, Aku menggigit bibir sendiri saking enaknya sodokan Dia.

Tiba-tiba dia melepas kontolnya. Aku kecewa karena lagi enak banget.

“Lagi enak padahal..”, kataku memelas.

"Nanti kamu crot lagi..”, jawabnya.

“Bangun.. Berdiri aja..”, lanjutnya.

Dia membimbingku buat menghadap tiang. Dia mencium leherku dari belakang.

"Omm.. Ssshh..”, desah ku.

“Yess, baby?”, dia menyaut pelan di telingaku.

“Fuck me..”, pinta ku.

“With pleasure..”, kata Dia sembari memegang kontolnya dan diarahkan ke lobang ku.

Tanpa disuruh aku melebarkan kakiku. Bongkahan pantat ku yang putih mulus dan sekel bertemu dengan kontolnya yang mencoba masuk mencari lobang ku. Gak lama masuk kepalanya perlahan.

"Fuuuucckk..”, desah ku.

Dia mendekap ku dan mencium erat leherku.

“Bangsaaaatt..”, racaunya ketika kontolnya terus masuk ke lobang ku.

“Yeeessss..”, lanjutnya ketika aku menjepitnya dengan lobang ku.

“Genjot, om.. Aaaahhh..”, pinta ku.

Dia langsung menggoyangkan pinggulnya. Kontolnya keluar masuk lobangku. Makin cepet dengan ritme yang terus makin cepet. Badan ku dibuat menunduk dan rambutku dijambak dari belakang. Sumpah dia bener-bener gila ngesexnya. Bikin boty ketagihan. Atau mungkin kapok. Entahlah. Yang pasti jago banget.

“Enak, sayang?”, tanya dia di sela-sela entotannya.

“Mmmhh.. ohhh..”, desahku.

“Keluarin.. Om..”, lanjutku.

“Masih enak, sayang.. Tahan ya.. Jepit lagi donk.. Yessssss..”, Dia kembali mendesah.

"Omm.. Mau keluar..”, kataku.

Dia makin mempercepat genjotannya.

Plok plok plok

"Bareng sayang shh ahh" ucapnya.

Dia melumat bibir ku. Posisi kami masih berdiri. Kami saling melumat bibir satu sama lain. Cukup lama kami melumat sampai akhirnya ada suara langkah orang. Kami udah gak peduli keadaan sekitar dan terus melumat bibir. Hingga akhirnya..

Croootttt....crooootttt......

Pejuhku keluar membasahi dinding kamar sedangkan pejuh dia membasahi lubang pantatku. Namun tiba tiba terdengar suara teriakan...

Ayahhhhh.........

Bersambung

JANGAN LUPA BANTU VOTE DAN KOMEN YA!!!

RikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang