PART 31

182 3 0
                                    

Sekecil apapun kesalahan itu, tanggung jawab tetaplah yang pertama!

_____________






Safani berjalan lesu menuruni anak tangga. Sekarang hari senin dan Safani benci itu.

"Sayang sini sarapan dulu"Safani duduk tepat di depan Ratih yang sibuk menyiapkan berbagai macam makanan.

Suara decitan kursi terdengar di sampingnya saat Fathan mendudukkan dirinya tepat di samping kursi Safani

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara decitan kursi terdengar di sampingnya saat Fathan mendudukkan dirinya tepat di samping kursi Safani.

"Pulang jam berapa kamu semalem"Bimo angkat suara yang sejak tadi hanya diam.

Fathan terlihat gugup memandang ke arah Bimo"S-satu Pah"

Sementara Bimo hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja. Tidak berniat bertanya lebih jauh.

Baru saja Fathan bernafas lega tapi Safani mengacaukan segalanya.

"Papah sekarang ke sekolah Fani kan?"

Bimo menghentikan suapan yang akan masuk kedalam mulutnya"Buat apa?"

Safani terdiam sejenak, lalu tidak lama senyum miring nya terbit"Loh kan anak kesayangan Papah ini dapet kasus, Fani kira Papah yang mau wakilin"

"Astaga iya Mama sampe lupa, kalo Abang hari ini harus ada yang wakilin"Ratih menepuk jidatnya pelan"Untung aja Fani ngasih tau"

Sementara Fathan menggeram kesal. Melihat Safani yang menahan tawanya, liat saja Fathan nanti akan membalasnya.

"Kasusnya apa emang, berantem? ngerokok? Bolos? atau tidur di kelas?"

Fathan menelan ludahnya kasar, apakah Bimo akan marah jika ia berkata jujur.

"Katanya sih berantem"Fathan sih tidak yakini kasusnya apa, orang yang bertengkar waktu itu bukan dirinya.

"Loh ko kaya ga yakin gitu jawabnya?"Bimo menyudahi acara makanannya, dan memfokuskan pandangannya ke arah Fathan.

"Ya soalnya yang berantem bukan Fathan, Fathan cuma kebawah bawa doang"

"Alesan banget"Itu bukan suara Bimo, melainkan suara Safani yang ikut menyahut.

"Yaudah biar Papah yang wakilin kamu"

"Ga usah Mas kamu kan ada meeting hari ini, jadi biar aku aja"Ratih merasa tidak enak pada Bimo, ia merasa suaminya juga memiliki urusan yang lebih penting di bandingkan tentang Fathan.

"Gapapa, sekali kali kan aku liat perkembangan anak-anak kita di sekolah. Aku juga pengen tau gimana Fani di sekolahnya"

Sementara Safani tidak peduli, apa yang ingin Papah-nya cari tau tentang dirinya. Sementara Safani saja tidak punya teman di sekolahnya.

"Yaudah mau berangkat bareng Papah apa mau gimana?"

Safani merasa Bimo lebih mementingkan Fathan di bandingkan dirinya. Ini yang membuatnya tidak menyukai kehadiran Fathan di rumahnya, selain merebut kasih sayang Ratih, Fathan juga merebut Papah-nya.

ABYANDRA'AS (END)Where stories live. Discover now