PART 8

410 37 3
                                    

Rasa nyaman yang kurasakan hanya denganmu, Sedangkan rasa sakit yang ku rasakan hanya dengan melihatmu!
________________




"Yakin lo mau pulang aja?"

Aby menghentikan langkahnya saat Fathan lagi-lagi bertanya hal yang sudah ia jawab berulang kali.

"Iya gue mau pulang aja"Katanya dengan sedikit ketus.

Mereka bertiga memang berencana untuk menjenguk keadaan Aby lagi, tapi tanpa mereka tau ternyata Aby sudah bersiap-siap ingin pergi dari rumah sakit. Mereka yang khawatir dengan kondisi Aby pun terus bertanya perihal keadaan Aby.

"Kalo menurut gue ya, mendingan lo tetep di rumah sakit aja deh, kalo lo pulang siapa coba yang bakalan rawat lo di rumah?"Ucap Jay dengan sambil memakan keripik kentang yang ada di tangannya.

"Jangan di abisin semua, itu punya gue!"Teriak Miko.

"Lah tadi lo sendiri yang nawarin, giliran gue makan lo malah marah"

Miko berdecak kesal lalu merebut paksa makanannya"Lo tau basa basi gak sih, formalitas gue nawarin cuman di mulut doang, aslinya gue tuh gak ikhlas lahir batin"

"Berisik lo berdua, pergi aja sana!"Sewot Fathan.

Lalu Fathan melirik kembali ke arah Aby yang terus berjalan tanpa mau berhenti. Kini mereka sudah sampai di tempat parkir, mereka menunggu Jay yang masih berjalan dibelakang dengan Miko yang terus menggerutu tidak jelas. Sewaktu akan menjenguk Aby Jay memang menawarkan kepada Fathan dan Miko untuk menggunakan mobilnya saja, dan siapa sangka ternyata tidak sia-sia Jay membawa mobilnya karna Aby memaksa pulang hari ini.

"Setelah gue pikir-pikir lebih baik gue pulang aja, keadaan gue udah cukup baik ko"Kata Aby pelan, karna entah kenapa tiba-tiba dadanya terasa sakit lagi.

"Kalo lo mikirin soal biaya lo gak perlu khawatir, urusan rumah sakit biar gue yang nanggung"Karna Fathan sedikit tau, hubungan Aby dan ibunya memang tidak baik, meskipun ibunya gila kerja tapi setau Fathan ibunya Aby tidak pernah memberikan Aby uang. Bahkan Fathan tidak tau Aby mendapatkan uang dari mana.

Aby menepuk pundak Fathan pelan"Thanks, setiap gue kesusahan lo pasti ada, tapi kali ini gue ga mau terus bergantung sama lo"

Fathan menghembuskan nafasnya panjang, ia memang cukup tau kalo Aby itu bukan teman yang suka memakan uang temannya secara cuma-cuma. Aby akan selalu membayarnya meskipun Fathan atau yang lainnya memberinya secara ikhlas.

"Kenapa nih, ko melow-melowan sih"Tiba-tiba saja Miko datang setelah memukul kepala Jay.

"Lama lo berdua, ayo cepetan balik, mana mobil lo"Fathan sudah dulu berjalan kearah mobilnya Jay

"Tadi nanya dimana mobil gue, lah itu lo udah tau ngapain nanya?"Jay berjalan dan melempar kunci mobilnya kearah Miko.

"Ya terserah gue lah, mulut-mulut gue!"ketusnya

"Ini lagi kenapa jadi gue yang nyetir, ga mau gue"Miko melempar kembali kunci mobilnya kearah Fathan.

Sedangkan Fathan melirik mereka berdua dengan malas"fine, hari ini gue yang jadi babu kalian!"

Setelah memasuki mobil semuanya diam, tidak ada yang berbicara. Melihat Aby yang tidak seperti biasanya membuat mereka bertiga heran. Mau membuat lelucon pun rasanya tidak enak disaat Aby hanya diam.

Sedangkan Aby pikirkan nya saat ini sedang memikirkan bagaimana kabar Safani. Apakah Safani mencari dirinya, atau apakah Safani tau jika Aby kecelakaan. Apakah jikalau tau Safani akan mencemaskan nya.

Tiba-tiba saja Miko mengulurkan sebuah handphone yang sangat Aby kenal. Lalu mengambilnya dengan cepat.

"Ko bisa sama lo?"Tanya Aby.

Miko menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Tiba-tiba saja ia menjadi takut karna melihat tatapan dingin Aby"Gue dikasih sama dokternya, waktu itu pas mau periksa lo dia nemu Hp terus disimpen, pas kita bertiga jenguk lo eh dokternya kasih Hp lo ke gue"Katanya dengan sungguh-sungguh.

Sedangkan Aby hanya mengangguk pelan, lalu memeriksa handphone nya yang ternyata tidak papa, tidak ada yang lecet. Hanya saja handphone nya mati tanda kehabisan batrai.

Aby menyandarkan kepalanya kebelakang sambil menggenggam handphone nya erat-erat. Aby merindukan Safani, ingin menghubungi nya tapi handphone nya mati. Nanti saja saat Aby sampai rumah ia akan segera menghubungi Safani.

Sedangkan mereka semua tidak ada yang berani bersuara, mereka berpikir mungkin Aby kelelahan dan butuh istirahat.






24_12_23

ABYANDRA'AS (END)Where stories live. Discover now