PART 1

1.4K 75 15
                                    

Satu janji, Seribu luka
Satu senyuman, berkali kali lipat rasa sakit!
__________



Gadis dengan seragam sekolah nya yang sudah berantakan terus mondar-mandir di depan gerbang sekolah, langit sudah tampak gelap. Dan benar rintik hujan sedikit membasahi seragam putih abunya.

"Aby dimana sih"Safani kesal karena sedari tadi Aby tidak menjawab panggilannya.

Sudah berpuluh puluh kali Safani menghubungi nya tapi Aby tetap tidak menjawab panggilan darinya. Safani kesal, padahal Aby sendiri yang mengatakan akan menjemputnya, dan menyuruh Safani untuk tidak pergi sebelum sosok Aby muncul. Tapi sampai detik ini nyatanya Aby tidak kunjung datang.

Safani menghela nafasnya dalam, ia sudah mulai cemas karna langit yang sudah mulai gelap. Safani cemas jika sampai ia pulang larut pasti Papah nya akan memukulnya kembali.

Dengan sabar Safani terus menunggu Aby, Safani mendudukan dirinya ditanah dan memeluk lututnya, menenggelamkan seluruh wajahnya disana.

Cukup lama menunggu akhirnya deru suara motor berhenti tepat di depannya saat ini.

"Aby"

Aby turun dari motor besarnya lalu berjongkok dihadapan Safani.

"Maaf, maaf Fan gue telat" Katanya sambil mengelus kepala Safani, sedangkan Safani yang mendapat perlakuan seperti itu hatinya langsung menghangat, seolah melupakan kekesalannya kepada Aby.

"Iya gapapa, kamu inget aja aku udah seneng banget"

Mendengar itu Aby terasa tertampar oleh kata-kata gadis itu. Apa sebanyak itu Aby selalu melupakan janji yang ia buat? jika ia rasanya Aby ingin sekali meminta maaf tapi entah kenapa bibirnya terasa kelu seakan sulit untuk mengucapkan kata maaf dari mulutnya.

"Yaudah ayo pulang, baju lo basah ke ujanan, kenpa ga cari tempat neduh, kenapa malah basah-basahan?"

Safani bahagia sekali rasanya, Aby memarahinya itu artinya Aby mencemaskan keadaannya, Safani berjalan mendahului Aby dan lebih dulu menaiki motor Aby.

"Aby ayo pulang!"

Aby yang melihat tingkah Safani malah berdecak kesal, Safani mengabaikan pertanyaannya.

"Jawab dulu"

"Apanya yang harus di jawab?"

Karna sudah terlanjur kesal pada Safani akhirnya Aby menarik pipi gadis itu dengan gemas menariknya dengan kedua tangannya.

"Gemes banget sih lo, jadi pengen gue makan"

"Aby lepas ih sakit!" Akhirnya Aby melepaskan tarikannya dan dengan lembut mengelus pipi Safani yang memerah akibat ulahnya.

"Maaf sayang, sakit ya?" Safani yang melihat Aby hari ini tampak berbeda tiba-tiba saja tersenyum lebar, membuat Aby yang melihatnya mengerutkan keningnya heran.

"Kenapa ko senyum?"

"Gapapa, aku seneng liat kamu yang kaya gini"

"Emang biasanya gue gimana?"

Safani menggelengkan kepalanya lalu setelah itu menepuk kepala Aby pelan.

"Ayo pulang aku pengen peluk kamu diatas motor" Aby yang mendengar itu tersenyum lalu cepat-cepat menaiki motornya, tidak lupa Aby juga menarik tangan Safani untuk memeluk perutnya supaya tidak jatuh.

"Pegangan yang kenceng gue ngebut soalnya"Lalu setelah itu mereka pergi dengan tawa kebahagiaan lebih tepatnya Safani yang lebih bahagia karena menurut nya Aby sudah benar-benar belajar membuka hatinya saat ini. Aby menepati janjinya sedikit demi sedikit.

ABYANDRA'AS (END)Where stories live. Discover now