PART 14

266 23 2
                                    

Tidak ada yang lebih menakutkan dari sebuah kebohongan!

___________




"Kopi mana kopi?"

Semua orang menoleh pada Jay yang baru saja datang tapi sudah membuat kegaduhan

Sementara Miko mendelik kesal kearah Jay, sepertinya Miko alergi terhadap kopi semenjak kejadian beberapa minggu yang lalu.

"Berisik lo Pancoran empang"

"Heran deh, sensi mulu lo sama gue Jay"

Jay tidak menanggapi omongan Miko dan kembali fokus kearah game nya lagi.

"Sialan kalah kan gue!"Fathan membanting handphone nya kesal kearah sofa. Untung handphone nya tidak sampai jatuh ke lantai.

"Gara gara lo pada berisik"

Fathan bangkit lalu mengambil air untuk ia minum, tiba-tiba saja tenggorokannya terasa kering. Langkahnya terhenti saat melihat Aby yang baru saja datang dengan wajah masam. Sangat tidak enak dipandang.

Lalu tangannya dengan iseng mengambil sebuah minuman botol dari sebuah rak khusus untuk minuman ini.

"Nih, siapa tau bisa ngerubah muka judes lo"Fathan menyerahkan minum botol tersebut kearah Aby.

Sementara Aby mengangkat alisnya tidak mengerti, kenapa Fathan memberikan nya minuman ini.

"Minum, kaya nya beban lo banyak banget"

Aby menghembuskan nafasnya panjang, lalu menggelengkan kepalanya.

"Nggak, lo aja"

Fathan menarik kursi tepat di samping Aby dan mendudukkan dirinya di sana. Lalu menatap Aby dengan pandangan yang aneh. Aby sendiri sampai risih ditatap seperti itu.

"Ngapain lo liatin gue gitu banget?"

Aby mundur saat Fathan memajukan kepalanya, ia sangat was-was jika Fathan akan berbuat yang tidak-tidak.

Fathan berdecak kesal saat tau isi otak Aby yang memandangnya ngeri.

"Otak lo kotor banget Zar sumpah"

Aby yang mendengar itu langsung mengembalikan ekspresi wajahnya seperti semula. Dingin, tatapan tajam, dan aurat yang sangat suram. Seperti hidupnya.

"Yakin lo ga pengen minum?"

Lagi-lagi Aby menggelapkan kepalanya singkat, ia sedang tidak mau mabuk. Meskipun pikirannya sedang kacau.

"Wis bang Than anak mami, mau minum-minum nih"Ejek Miko yang baru saja datang bersama Jay dari dapur juga mengambil cemilan.

"Berisik lo, pergi sana!"Usirnya saat melihat Miko baru saja duduk tepat di depannya.

"Yaelah pelit banget lo"

Aby hanya menghembuskan nafasnya jengkel saat melihat mereka lagi-lagi bertengkar tanpa alasan. Jujur saja saat ini ia hanya butuh ketenangan.

"Eh Than, ke rumah lo yu, kita belum pernah lo ajak kesan, semenjak lo pindah"

Fathan mendelik saat Jay mengatakan ingin pergi ke rumahnya. Rasanya ia belum punya keberanian untuk membawa teman-temannya berkunjung ke rumahnya. Ia masih merasa bukan siapa-siapa di keluarganya.

"Dih malah diem"

"Kapan kapan aja, baru gue ajak kesan"

"Ga asik lo bang"

Tiba-tiba saja Aby berdiri dan memakai jaket nya dengan tergesa. Mereka semua memandang Aby dengan tatapan bertanya-tanya.

"Kenapa Zar?"

ABYANDRA'AS (END)Where stories live. Discover now