PART 13

238 21 2
                                    

Terlalu banyak cerita di setiap sebuah rahasia!

___________



Fathan menggeram marah saat pintu kamar nya di ketuk dengan tidak sabar. Lalu Fathan melirik jam yang terpasang di tembok kamarnya, pukul 23.20 Malam.

Ceklek...

Pintu terbuka dan hal pertama yang Fathan liat yaitu wajah Ratih- mamanya yang terlihat gelisah.

Fathan mengucek matanya yang terlihat mengantuk dan menguap secara bersamaan.

"Kenapa ma?"

"Abang ini gimana ya....aduh Mama khawatir banget bang"

"Kenapa sih ma, Mama mimpi?"Ratih memukul kepala anaknya pelan.

Sementara Fathan membulatkan matanya saat Ratih berani memukul nya, sebenernya hal apa yang membuat Ratih sampai memukulnya seperti ini.

"Bukan ih"

Fathan menjawab malas"Terus?"

"Abang coba cari Fani ya, soalnya dia belum pulang dari tadi Mama khawatir bang"

Fathan terdiam sejenak ia sedang memikirkan sesuatu, lalu setelah nya Fathan berdecak kesal.

"Ngerepotin banget"

"Abang ih gak boleh gitu, tolong cari Fani ya Mama cuman takut pas papa pulang Fani juga belum pulang"Cemasnya. Hari ini Bimo memang mengatakan akan lembur, sebenarnya tidak ada pekerjaan tapi tiba-tiba pihak kantor menelponnya dan Bimo dengan cepat pergi ke kantor setelah kepergian Safani tadi.

Fathan hanya mengangguk lalu setelah itu ia berjalan ke kamarnya untuk sekedar mengambil jaket dan kunci motornya.

Saat keluar kamar ternyata Ratih masih ada di situ, berdiri dengan wajah yang masih khawatir.

"Udah Mama tidur lagi aja, biar Fathan yang nyari tuh anak"

"Abang pake motor apa mobil?"

Fathan lagi-lagi menghela nafasnya malas"Motor"

"Ih udah malem bang jangan pake motor bentar Mama ngambil kunci mobil dulu ya"Fathan hanya mengangguk pasrah lalu menerima kunci mobil itu dengan terpaksa.

Di sepanjang jalan pun yang Fathan lakukan hanya menggerutu tidak jelas.

"Nyusahin banget jadi orang"

Fathan menjalankan mobilnya dengan pelan sambil terus melirik keluar berharap bisa menemukan Safani.

"Kalo ketemu gue goreng tuh cewek"

Akhirnya Fathan mencoba cara terakhir yang ia punya tidak ada cara lain lagi.

Mama Super

Ma kirim kontaknya

Tidak lama bunyi pesan dari sang mama muncul. Bahkan tanpa menyebutkan namanya pun sang mama sudah paham apa yang dia maksud. Akhirnya tanpa menyimpan kontak cewek itu Fathan mencoba menelpon Safani.

Tidak diangkat padahal handphonenya aktif.

Fathan akhirnya mengirimkan Safani pesan. Berharap Safani membacanya.

Dan tidak lama handphone nya bergetar tanda Safani menelponnya balik.

"Dimana lo?"

Tidak ada suara Safani yang ada hanya suara sesegukan cewek itu, Fathan menebak jika cewek itu sedang menangis sekarang.

ABYANDRA'AS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang