6. Selamanya?

26 8 1
                                    

"Aduhhh, gue buru buru nih. Lama banget sih, nanti gue telat." Dirinya yang tengah mengantri di pom bensin itu merasa tergesa-gesa.

"Lama banget yang depan ngapain sih, udah mau sepuluh menit gak kelar kelar." Naira yang sudah tak tahan pun, terus mengomel. Dia tak akan berhenti sebelum mulutnya berbusa sepertinya.

"Sabar, baru pake mobil kali tuh"- ucap Siska disampingnya.

"Ada benernya sih"-  Naira pun melajukan mobilnya yang kini gilirannya mengisi bensin.

Mereka benar benar tergesa-gesa, karena akan mengantarkan barang pesanan customernya. Lalu Naira menginjak pedal gas dengan laju kecepatan maksimal, dirinya sudah tenggat waktu. Lima belas menit lagi harus sudah sampai tempat tujuannya.

Mereka pun tiba, dan mengantarkan pesanannya dengan selamat.
Siang ini sangat panas, mereka berdua memutuskan untuk meminum es di siang hari.

"Siska, hari ini gak usah lanjut buka toko ya. Kamu pulang aja, soalnya aku ada kelas sore dikampus." Ujar Naira kepada Siska.

"Oh iya mba, makasih."

"Aman"- Naira meneguk es yang dipesannya.

Kini mereka berdua berada dikafe pinggir tokonya. Panasnya hari ini membuat kepala Naira sangat pening, tenggorokan kering, dan dirinya cepat berkeringat.

"Gue balik duluan ya Sis, ini udah gue bayar."

"Okay, hati hati ya."

Naira berjalan kearah luar, dan melambaikan tangannya pada Siska. Gadis itu pergi untuk kembali kerumahnya mengganti pakaian dan membawa alat kuliahnya.

Sepanjang perjalanan Naira hanya fokus mengemudi. Tidak ada acara radio yang disetel, tak ada musik, hanya suara mesin dan jalanan yang lumayan ramai.

Aku boleh kan, jadi milik kakak selamanya?
Aku boleh kan, jadi kesayangan kakak selamanya?
Kakak mau gak, jadi milik aku seterusnya?

Pertanyaan pertanyaan yang pernah ia katakan pada seseorang itu terus berputar dikepalanya, dua bayangan manusia yang sedang dikelilingi bunga bunga itu, terus berjalan jalan dikepalanya.

"Ah sial, gue butuh minum"- ia mengambil botol minum yang biasa dirinya simpan di dashboard. Air itu satu botol itu diminumnya sampai hampir habis.

"Kenapa siang siang begini gue malah dejavu ya"- pikirnya sembari melajukan mobilnya.

Kini Naira telah sampai di apartement miliknya. "Aku pulang"- ucapnya sambil membukakan pintu.
Dia pun segera mengganti pakaiannya dan mengambil peralatannya.

Naira pun masih sempat-sempatnya mengambil gambar dirinya sebelum ia pergi ke kampus, meski dirinya sudah dikejar waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naira pun masih sempat-sempatnya mengambil gambar dirinya sebelum ia pergi ke kampus, meski dirinya sudah dikejar waktu.

...

Kini Naira sudah berada di kampus, dia berada dikelasnya bersama temannya.

"Shafa, kelas hari ini siapa ya dosen yang masuk?" Tanyanya pada Shafa.

"Pak Alga Nai"- jawab Shafa.

"Oh dia ya"- ucapnya sedikit mengecilkan suara.

"Apa Nai?"

"Eh, gapapa kok"

Dosen pun masuk ke dalam kelas, mahasiswa mahasiswa pun merapikan cara duduknya.

"Selamat siang semuanya"- salam hangat pembukaan itu diucapkan olehnya.

"Siang pak." Mahasiswa didalam kelas itu menjawab salamnya.

"Eh ganteng banget ya pak Alga"

"Ganteng banget ya dosen kita hari ini"

"Ih anjir demi apa dia ganteng banget"

"Pak, kiw kiw"

Ucap beberapa mahasiswi didalam kelas itu, tidak heran, pak Alga memang dosen kelas ini paling tampan se-universitasnya. Dosen wanita muda pun sangat banyak yang tertarik padanya.

"Biasa aja kali"- batinnya Naira.

Inilah tampilan Alga hari ini saat mengajar dikelasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Inilah tampilan Alga hari ini saat mengajar dikelasnya. Sangat tampan dan manis, wanita mana yang tidak ingin dengannya? Oh, saya sebagai fansnya juga sangat ingin bersama dia. Bisa-bisanya Nai berkata bahwa Alga biasa biasa saja.

"Itu pinggir Shafa, bisa tolong persentasikan persoalan hari ini?" Tunjuknya pada Naira.

Deg! "perasaan gue diem bae. Kenapa gue yang kena dah mampus"- batinnya.

.....

Naira's MistakeWhere stories live. Discover now