09 Sebatas teman 3

103 88 3
                                    


°
°
°

Mereka semua yang ada di ruang tamu sudah selesai dengan makanan yang cukup mengenyangkan itu, sayangnya tak ada nasi sedikit pun di dapur, jadi terasa ada yang kurang saat memakan mie tadi.

Selepas itu mereka semua masing-masing menyimpan panci, mangkuk dan alat makan lainnya ke wastafel dan dicuci secara bergantian hingga bersih.

Teman-teman sian itu pamit izin kembali ke kamarnya masing-masing.

" Kita ke kamar duluan ya bos, hati-hati anak orang dijaga ". Kata andra menepuk-nepuk pundak, sebelum ia menyusul temannya yang lain.

" Iya ". Jawab singkat sian kepada sang teman.

" Gua juga pamit ke kamar ya ". Pamit lavanya yang di cegat oleh sian.

" Jangan dulu, ada tamu noh ". Sian menunjuk pintu depan menggunakan jarinya, dan yang benar saja betulan ada tamu yang datang, pasti mereka teman-teman lavanya.

Tok!
Tok!
Tok!

Gadis itu sedikit berlari untuk sampai ke depan pintu.

" Assalamu'alaikum ". Salam mereka bertiga.

" Wa'alaikumsallam ". Balasku yang langsung membuka pintu tak terkunci itu.

" Ayo masuk ". Ajak lavanya.

" I-iya va ". Jawab nina sedikit gerogi.

Nina, tita dan alara masuk ke dalam rumah yang disusul oleh lavanya di belakang sebelum ia menutup pintu itu dengan rapat dan menguncinya kembali.

Aku mengajaknya duduk terlebih dahulu di ruang tamu yang masih ada sian yang tengah asyik menonton film horor.

Mereka menyimpan koper masing-masing dekat sofa yang diduduki.

" Itu yang punya rumah? ". Tita bersuara, menanyakan jika pria yang sedang menonton itu pemiliknya?.

" Iya ta, namanya- ". Belum selesai lava berbicara, tapi sian memotong

" Syandana ". Potong sian.

" Salam kenal, gue temannya lava, tita ". Ucap tita tersenyum sembari mengulurkan tangannya.

Sedangkan, sian hanya membalas dengan senyum tipis, mengabaikan uluran tangan sang lawan.

Tita hanya terkekeh saja melihat uluran tangannya ditolak halus.

Sian kembali memfokuskan dirinya ke televisi besar di depannya, menyaksikan film horor yang terkesan tak horor baginya, karena menurutnya penyakitnya lah yang lebih seram.

Fokus sian teralihkan oleh suara teman-teman lavanya itu.

" Va, lo kenapa tiba-tiba ngajak kita ngekos sih? ". Tanya nina.

" Ada masalah apa sih lo sebenarnya va, sampe-sampe ngekos?? ". Tanya alara bingung kenapa sahabatnya ini tiba-tiba ngekos.

" Va, lo kenapa?, ada masalah sama bokap? ". Tanya tita menuduh jika sang sahabat sedang bertengkar dengan sang ayah.

Aku bingung, mana yang terlebih dahulu dijelaskan.

Sampai-sampai seseorang bersuara menjelaskan kronologi yang sebenarnya terjadi.

" Dijodohin sama fino, dia gak mau dan kabur dari rumah, dan minta tolong sama gue buat ngekos, terus dia minta kalian temenin ngekos disini ". Jelas sian menjelaskan apa yang ia dengar tadi pagi.

DEAR SWhere stories live. Discover now