07 Sebatas teman

122 102 15
                                    

~Aku harap hubungan kita tidak sebatas teman atau pacar pura-pura saja~ Syandana Samana Arnawama

~Apa kau tahu?, sebenarnya aku sudah menyukaimu sejak malam itu. Malam disaat kita pertama kali bertemu~  Lavanya Minara Naladhipa

______________

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15:00 wib.

Cuaca saat ini sangat mendukung suasana hatinya.

Awan yang mendung, seakan-akan memberi sinyal jika ia akan mulai meneteskan air matanya ke bawah.

Suara semilir angin terasa dingin, karena kaca jendela yang entah sejak kapan telah terbuka lebar begitu saja.

Lavanya tak sengaja tertidur saat bermain asik dengan ponselnya. Niatnya ia hanya akan beristirahat merebahkan dirinya ternyata malah tertidur pulas berjam-jam hingga sore hari.

Ia terbangun saat mendengar deringan ponselnya yang terus menerus berdering kesekian kalinya, memutarkan lagu-lagu kesukaannya berulang-ulang kali.

Beberapa pesan telah masuk dari handphone nya, mungkin pesan dari sahabat-sahabatnya yang akan segera kemari menemaniku yang kesepian.

Begitu pun dengan sian yang sepertinya kelelahan. Namun, pria itu sepertinya tak ingin kembali bangun dari mimpi yang menghanyutkan.

Gadis muda dengan rambut yang sudah acak-acakkan itu keluar dari kamarnya.

Membuka pintu yang ternyata terkunci dari dalam, dengan segera ia mengambil kunci itu dan membukanya.

Klek!

Keluar dari kamar kos dengan perasaan kalut bercampur aduk seperti rujak buah dan seblak kesukaannya.

Sembari berjalan ia merapihkan rambutnya yang acak-acakkan seperti harimau betina yang siap menerkam siapa saja.

Dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya. Ia berjalan terpogoh-pogoh menuju ke dapur yang berada entah ada dimana. Merasa lapar akan perutnya yang terus memberikan sinyal.

Ah, ternyata ada di ujung sana, dekat dengan pintu belakang.

Sesampainya didapur, ia mencari-cari bahan makanan atau apapun di dalam kulkas, asalkan ia bisa memakannya.

Ternyata oh ternyata, kulkas itu hanya ada sedikit bahan makanan untuk dimasak, ada telur, sosis, mie instan, bubuk cabe.

Ia tak percaya, kulkas dua pintu itu hanya ada masakan anak kos saja?.

Ck, nanti aku akan pergi belanja bahan makanan untuk besok. Sementara sore ini makanlah apa yang ada saja.

Gadis itu mengambil mie instan, sosis, daun bawang dan bubuk cabe. Karena alergi, ia tak mengambil telur itu.

Mengambil panci, garpu, mangkuk serta air untuk dimasak. Menyalakan api dengan kecil, karena ini kompor bara.

Memotong-motong sosis. Memasukkan semua bumbu ke dalam mangkuk.

Setelah dirasa air mulai mendidih, ia masukkan mie beserta sosis ke dalam panci.

3 menit kemudian, mie itu matang. Ia mengambil mie, sosis menggunakan garpu, memindahkannya ke dalam mangkuk, dan tidak lupa kuahnya di tuangkan.

DEAR SWhere stories live. Discover now