12. Pergi kepantai bersama

135 111 5
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°
°

Seminggu telah berlalu

Hari ini di hari minggu, kami berlima termasuk aku, sian, alara, nina, tita dan teman-teman sian lainnya yang katanya ingin ikut juga, dan mau tidak mau aku mengiyakan permintaan mereka karena merasa iba melohat ekspresi menyedihkan mereka yang memohon untuk ikut pergi ke pantai.

Masing-masing dari kami membawa motor, kecuali aku, alara, nina dan tita yang memakai mobil taxi untuk pergi ke pantai yang jaraknya lumayan jauh.

Cuaca siang hari ini sangat cerah dan juga mendukung suasana hatiku yang sudah mulai membaik berkat teman-teman yang baik pula.

Apalagi selama seminggu aku kembali bekerja di cafe sian itu. Cafe yang lumayan luas, berlantai dua yang jaraknya tidak jauh dari pantai.

Aku tak tahu kenapa dia lebih memilih membuka cafe di dekat pantai. Tetapi hal itu lah yang membuat cafe ini menarik, begitu pula pemilik cafe sendiri yang langsung menyanyi di live music sambil bermain gitar sesekali.

Entah mengapa hal itu membuatku merasa senang bisa menghasilkan uang dari jerih payahku sendiri.

Rencananya kami akan berada di pantai hingga sore hari, dengan alasan ingin melihat matahari terbenam dengan mata kepala sendiri.

Kami masih berada di depan rumah, menunggu sian yang entah sedang mencari apa.

Di sisi lain, sian sedang mencari inhaler miliknya untuk berjaga-jaga jika nanti penyakitnya kambuh, karena ia alergi pasir pantai. Jika hanya menginjaknya saja itu tidak masalah, namun jika memegangnya ia tidak bisa.

Ah, ternyata ada di pojok laci kecil dekat televisi.

Segera, sian mengambil benda itu dan memasukkannya ke dalam saku celana. Lalu, ia segera berlari keluar rumah menuju teman-teman lainnya yang sedang menunggu.

" Nyari apaan sih lo lama banget ". Ketus bayu sudah tak sabar ingin segera bermain pasir.

" Uang gue ketinggalan ". Ucap sian berbohong.

" Yaudah, ayo buruan berangkat ". Seru bima.

" Ayo ". Jawab mereka semua kompak.

Mereka semua masing-masing menaiki kendaraan beroda dua, kecuali para gadis yang menaiki taxi online.

" Lav, sama gue aja ". Ajak sian kepadaku.

Dear S [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang