Erlando memang memberitahunya bahwa pria itu menghukum Selena. Tapi Feter tidak tahu hukuman apa yang Erlando titahkan kepada Anesla.

"Kau! Turunkan dia segera!" Perintah Feter pada pengawal di sana. Mereka dengan sigap menurunkan Selena.

"Bawa ke ruang kesehatan, suruh tabib tangani gadis itu segera!"

Anesla memperotes saat pengawal itu membawa Selena. "Biarkan saja! Lagipula dia tawanan di sini. Dan dia juga bertingkah di luar batas pada raja, dia pantas mendapatkan hukuman!"

Feter maju selangkah, mencengkram bahu Anesla kuat. "Kau tidak tahu apa apa, Anesla. Dia bukan sembarang orang. Dia Duchess dari Xanderion, dan dia juga adalah putri dari Duke Vernant! Sekarang kau mengerti?!"

Cengkraman Feter terlepas, ia pergi menyusul pengawal yang membawa Selena. Sedangkan Anesla diam mematung.

Ia baru tahu fakta barusan, awalnya ia fikir Selena hanyalah bangsawan rendahan. Tapi ternyata posisi Selena jauh lebih di atas dari perkiraannya.

"Bodoh!" Anesla merituki dirinya, bagaimana jika Selena tidak selamat?

Anesla menetralkan nafasnya yang memburu, ia tidak boleh panik. Hanya hukuman cambuk, tidak akan membuat orang mati, ya, Selena tidak akan mati.

-

Arviant semakin memacu kudanya, perasaannya semakin tidak enak. Entah mengapa ia merasa jika terjadi sesuatu kepada Selena.

"Lebih cepat!" Teriak Arviant.

Suara tapak kuda beradu dengan tanah menggema menghiasi perjalanan mereka yang berlika liku.

Mereka akan menjumpai istana Ademolio melalui dua sisi, mereka akan membagi pasukan masing masing.

Reno memisahkan diri, ia akan memasuki istana melalui halaman belakang, tepatnya penjara bawah tanah. Di sana tidak terlalu ketat penjagaan, jadi Reno hanya membawa sekiranya 20 rekannya.

Sedangkan Arviant dan Betran akan menempuh jalan lurus kedepan, mereka akan masuk melalui halaman utama istana Ademolio sebagai tamu.

Pasukan yang mereka bawa tentu akan menaruh kecurigaan pada Erlando. Maka dari itu Arviant meminta setengah dari pasukannya untuk berjaga-jaga dari jauh, dalam artian tidak ikut masuk kedalam wilayah istana.

Arviant menghentikan kudanya saat mereka tiba di depan pintu gerbang kerajaan Ademolio. Gerbang itu menjulang tinggi dengan ukiran bunga teratai.

Seorang penjaga datang menghampiri, "tunjukkan tanda pengenal anda."

Arviant tanpa ragu menujukkan tanda pengenal nya. Setelah itu, penjaga itu berbisik kepada temannya, setelah mendapatkan anggukan dari temannya barulah pintu gerbang itu terbuka.

 Setelah itu, penjaga itu berbisik kepada temannya, setelah mendapatkan anggukan dari temannya barulah pintu gerbang itu terbuka

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Selena's Second Lifeजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें