Feter

9.3K 655 10
                                    

Jangan lupa vote!
+
-
-
+
Happy reading sayangkuu
-
-
-

Brak!

Feter membanting segala berkas berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya, Hari ini ia sangat amat kesal.

Sebenarnya rapat masih berlangsung, tapi Feter memilih pulang lebih dulu kekediamannya dengan alasan putrinya sedang sakit.

Padahal, Gesya-putrinya yang berumur 5 tahun-sedang bermain di taman. Harga dirinya benar benar di permainkan. Feter merasa bahwa Raja Denan sangatlah pilih kasih terhadapnya.

Kepala Feter terangkat saat seorang wanita cantik memasuki ruangannya. Istrinya menunduk hormat, lalu setelah itu berjalan mendekati Feter.

"Ada apa suamiku? Mengapa kau terlihat begitu kesal?" Tanya Naya lembut.

Perlahan-lahan cengkraman Feter pada meja kerjanya mengendur, nafasnya berangsur-angsur normal. Ia menarik istrinya kedalam sebuah pelukan.

"Hari ini benar benar melelahkan, Naya. Sungguh, aku benar benar lelah." Lirih Feter, kepalanya ia istirahatkan di atas bahu kiri Naya.

Naya membalas pelukan itu. Di tepuknya bahu itu dengan gerakan lembut menenangkan. "Sudahlah suamiku, jangan terlalu di pikirkan."

Feter melepas pelukannya, ia mendengus. "Kau tak tahu permasalahannya Naya."

Kerutan di dahi Naya muncul. "Apanya yang tidak ku ketahui? Jelaskan saja, biar aku bisa lebih memahamimu."

Feter tidak menggubris, tubuhnya ia dudukkan di atas kursi kerjanya. Baginya, masalahnya kali ini adalah masalah yang cukup rumit, Feter tak mau membebani istrinya karena masalahnya.

Tidak mendapatkan jawaban, Naya memilih menyerah. Mungkin kali ini Feter memang tak mau membagi masalahnya kepadanya.

Naya berjalan ke belakang kursi Feter, Naya memijat bahu Feter dengan gerakan yang lembut. Feter memejamkan matanya.

Naya selalu menjadi obat penenang bagi Feter, tempat keluh kesahnya, tempatnya bercerita, tempatnya melabuhkan hati, dan tempatnya untuk pulang. Sudah 10 tahun mereka bersama, dan hingga detik ini, mereka pun masih bersama dan sudah memiliki seorang putri.

Dulu, Feter hanyalah anak gelandangan yang dengan lancangnya menikahi seorang putri bangsawan.

Feter selalu mendapatkan penolakan dari keluarga Naya akibat status mereka yang sangat berbanding terbalik, Naya yang Notabenenya adalah seorang bangsawan sedangkan dirinya hanyalah Gelandang yang hidupnya luntang lantung di jalanan

Awal pertemuan mereka pun cukup suram, waktu itu, Feter yang sedang mencari kayu di hutan tak sengaja melihat sosok gadis tergeletak di hutan dengan bersimbah darah.

Awalnya, Feter takut untuk menolong, tapi melihat jika gadis itu mulai sekarat, sisi kemanusiaan nya mendorongnya untuk menolong gadis itu.

Feter menaruh kayunya di atas sebuah batu, akan ia ambil setelah mengantarkan gadis itu ke gubuknya untuk sementara.

Tak cukup sampai di situ, Feter kembali di buat kelimpungan karena tak tahu menahu cara mengobati seseorang, jangankan mengobati orang lain, mengobati diri sendiri saja Feter tak tau caranya bagaimana.

Feter memutuskan untuk meminta bantuan kepada tetangganya, tapi bukannya mendapatkan sebuah bantuan, Feter malah berakhir di usir.

Mendapatkan penolakan dari semua orang membuat Feter mau tak mau mengobati Naya seorang diri, berbekal sebuah obat yang sangat sederhana dan buku panduan mengobati luka.

Selena's Second LifeDär berättelser lever. Upptäck nu