penyiksaan

4.4K 384 36
                                    

Vote dulu sebelum membaca!!
-
-
-
Happy reading ❤

buat kalian sebelum membaca harap pencet tombol star di samping pojok kiri bagian bawah yaaa, ga sampai satu menit kok!

Aku sedih lihatnya, banyak yang baca tapi dikit banget yang vote sama komen🥺 padahal, aku ga minta banyak kok guys. Cukup beri aku semangat melalui vote sama komen kalian, itu udah berarti banget buat aku❤

Selamat menikmati, semoga kalian sukaa

-

Selena mendapatkan hukuman cambuk, tubuhnya di gantung seperti samsak. Tak ada yang bisa Selena lakukan selain pasrah dengan keadaannya saat ini.

Ingin kabur? Tidak bisa. Tangan dan kakinya di ikat, mulutnya di sumpal oleh kain. Selena hanya mampu berteriak di dalam hati saat cambuk itu mengenai kulitnya.

Gaun yang ia kenakan kini sudah sobek bercampur noda darah miliknya.

"Cambuk terus!" Perintah Anesla di sana. Wanita itu duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Selena, satu kakinya ia silangkan dan satu tangannya ia jentikkan tiap kali pengawal itu mengayunkan cambukan ke tubuh Selena.

Ctas!
Ctas!
Ctas!

Mata Selena memerah karena air matanya yang hendak tumpah. Selena menatap Anesla dengan tatapan benci.

"Sudah puas? Itu adalah hukuman untukmu karena kau lancang dengan seorang raja!" Kilatan penuh amarah berkobar di dalam mata Anesla.

"Lanjutkan! Jangan berhenti sampai dia pingsan."

Gila! Apakah wanita di hadapannya ingin membunuhnya, Selena memejamkan matanya. Sakit dan panas bercampur jadi satu, bisakah ia minta kepada tuhan untuk mengambil nyawanya sekarang juga? Agar ia tidak tersiksa terlalu lama seperti ini.

Hampir satu jam ia di posisi seperti ini, tubuhnya benar-benar lelah. Kesadarannya semakin menipis.

BRAK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BRAK!

"HEI WANITA GILA!" Feter berseru, menghentikan kegiatan mereka yang tengah mencambuk tubuh Selena.

Anesla berdiri dari tempatnya, "apa—"

Feter mendekat.

PLAK!

wajah Anesla tertoleh kesamping akibat tamparan keras dari Feter, ia memegang pipinya yang kebas. "Apa maksudmu, Feter?!" Desis Anesla.

Feter menujuk Selena yang kini sudah tidak sadarkan diri. "Mengapa kau menghukumnya terlalu lama, bodoh?! Kau tahu, dia bukan dari keluarga sembarangan. Jika dia mati maka kita juga akan ikut mati!"

Selena's Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang