Raja Denan sakit

8K 575 15
                                    

Vote dulu sebelum membaca!
-
-
-
Happy reading sayangku

-

Selena tertawa kecil mendengarkan lelucon Cleo, begitu pun Jelia yang ikut tertawa sesekali menimpali lelucon yang Cleo buat.

Arviant yang sedang berdiri di samping pilar sambil bersedekap dada, menyaksikan lelucon ketiga orang itu yang menurutnya tidak lucu sama sekali.

Rahang nya mengeras melihat Selena begitu ceria ketika bersama mereka. Sedangkan saat bersamanya..jangankan tertawa, Selena bahkan selalu menghindarinya.

Ia tak ikut bergabung meskipun tadi Cleo dan Jelia mengajaknya.

"Duke."

Arviant berbalik saat seseorang memanggilnya, Betran membisikkan sesuatu kepada Arviant.

"Bagaimana bisa? Siapkan kuda, aku akan ke istana sekarang juga."

Betran mengangguk dan langsung melaksanakan perintahnya.

Sebelum pergi, Arviant menoleh sekali lagi kebelakang melihat Selena yang masih asyik tertawa.

"Perketat keamanan kediaman." Perintah Arviant kepada salah satu prajurit di sana.

Selena yang melihat Arviant sudah pergi menghela nafas lega, ia cukup canggung saat pria itu terus mengawasinya sedari tadi.

Tapi ada yang aneh, mengapa Arviant terlihat begitu terburu buru...

"Ck, mengapa aku memikirkannya." Gumam Selena.

"Hah? Apa yang kau katakan, Sel? Aku tak mendengarnya." Jelia bersuara.

Selena mengibaskan tangannya, "tidak apa apa."

-

Kuda putih milik Arviant berhenti di depan gerbang istana. Saat seorang penjaga membuka pintu gerbang, barulah Arviant turun dari kudanya begitupun Betran.

"Di mana, yang mulia Raja?" Tanya Arviant kepada seorang pelayan istana yang kebetulan lewat.

Pelayan itu menunduk, takut bertatapan dengan Arviant, jarinya menunjuk sebuah ruangan berukuran cukup besar.

"Yang mulia sedang berada di dalam kamarnya, Duke."

Arviant dengan langkah cepat menghampiri kamar raja Denan. Penjaga yang melihatnya langsung membukakan pintu.

"Paman?" Panggil Arviant sesaat setelah ia memasuki kamar raja Denan.

Kamar ini memiliki ukuran yang cukup besar, ornamen ornamen yang menghiasi kamar ini dominan berwarna emas bercampur putih.

Raja Denan yang semulanya memejamkan matanya kembali membuka matanya saat mendengar suara Arviant, "Arviant..."

Arviant duduk di sisi kasur Raja Denan. Ia mengamati secara keseluruhan Raja Denan yang terlihat begitu lemas dan pucat.

"Apa yang terjadi, paman?"

"Seperti yang kau tahu..aku baru saja muntah darah."

Selena's Second LifeWhere stories live. Discover now