persiapan pesta

9.3K 659 12
                                    

Jangan lupa vote!
-
-
-

Happy reading sayangku
-
-
-

Pagi pagi sekali kediaman begitu sibuk, para pelayan dan pengawal lalu lalang ke sana kemari mendekor kediaman utama tempat pesta akan di langsungkan.

Selena sedang berada di kamarnya, ia belum bisa membantu di luar, sebab lukisannya belum rampung.

Hanya sedikit lagi, maka lukisan yang akan ia berikan sebagai hadiah untuk Arviant selesai. Hadiah ini juga merupakan hadiah terakhir yang akan ia berikan kepada pria itu. Karena lima bulan lagi Selena akan mengajukan gugatan perpisahan.

Selena sungguh takut akan masa lalu yang akan terulang, meskipun di kehidupan keduanya ini berjalan dengan baik, tapi tetap saja ia tak mau merusak hubungan orang lain seperti dulu.

Setelah berpisah dari Arviant, Selena akan pergi jauh sejauh jauhnya dari kehidupan pria itu. Selena bahkan sudah memasukkan daftar tempat tempat yang akan ia kunjungi setelah berpisah dari Arviant.

Selena belum menceritakan niatnya ini kepada ibu mertua serta orang tuanya. Akan Selena beri tahu saat waktunya sudah tepat.

Selena tersenyum puas saat lukisannya sudah selesai. Cat nya masih sedikit basah, Selena memilih membiarkannya terlebih dahulu baru nanti di tutup oleh kain merah.

Kuas yang sudah di pakai ia cuci lalu di masukkan kedalam wadah, dan sisa cat Selena taruh kembali ke tempatnya. Setelah itu Selena bangkit dari duduknya, ngomong ngomong Aeri tak ada di sini menemaninya, pelayannya itu sedang sibuk mendekor di kediaman utama.

Selena menutup pintu dan mengunci ruangan yang ia jadikan ruang pribadinya melukis.

Seorang pelayan datang menghampiri nya. "Salam hormat, Duchess." Selena mengernyitkan alisnya bingung. Pelayan di hadapannya cukup asing, sepertinya dia pelayan baru.

"Apakah kau pelayan baru?" Tanya Selena langsung.

Pelayan itu mengangguk. "Benar, Duchess. Saya pelayan baru di sini."

"Dari kapan kau bekerja?"

"Sekitar tiga hari yang lalu, Duchess."

Selena tidak bertanya lagi, ia mengangguk lalu pergi dari sana meninggalkan pelayan tersebut. Pelayan itu terus memandangi punggung Selena dengan tatapan yang sulit di artikan.

-

"Tempat macam apa ini pangeran?!"

Arviant mendengus saat seorang wanita dengan lancang menarik lengannya, bahkan ada juga yang dengan terang terangan bergelayut manja di lengannya. Sungguh menjijikkan!

Untuk kesekian kali seorang wanita dengan pakaian kurang bahan menghampiri nya, Arviant yang sudah kepalang kesal langsung menghempaskan wanita itu hingga jatuh.

"Astaga! Jangan membuat keributan, Duke!" Bisik Senan.

Ia meringis melihat wanita yang Arviant hempaskan, sungguh malang nasibnya.
Mata Senan membulat saat Arviant berniat mengeluarkan pedangnya.

Dengan gerakan buru buru Senan menahan tangan Arviant. "Apa yang kau lakukan?!"

Arviant menatap tajam Senan. "Apa tujuan mu mengajakku kemari?" Desis Arviant menanggalkan kesopanan nya.

Senan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, apakah niatnya ini salah? Membawa Arviant ke tempat hiburan?

"Aku membawamu kemari karena aku berfikir kau membutuhkan hiburan." Jujur Senan.

Selena's Second LifeWhere stories live. Discover now