kehilangan

9.6K 661 21
                                    

Jangan lupa vote!!!
-
-
-
Happy reading sayangku!!
-
-

Hal yang paling Senan takuti di dalam
hidupnya adalah kehilangan, kehilangan orang orang tercintanya.

Senan tak pernah sama sekali merasakan kasih sayang seorang ibu, saat terlahir ke dunia, tuhan merenggut ibunya.

Senan tidak tahu wujud ibunya seperti apa, wajahnya secantik apa, dan tutur katanya selembut apa. Yang Senan tahu, ibunya adalah sosok wanita yang sangat menyayangi nya, begitulah kata ayahnya.

Soraya-ibunya, adalah penderita sakit keras. Saat ibunya mengandung nya, kata ayahnya, penyakit Soraya sering kambuh.

Dulu, saat kandungan Soraya masih berumur satu bulan, tabib menyarankan untuk menggugurkan kandungan tersebut, karena jika di pertahankan akan bersifat fatal bagi kesehatan Soraya.

Denan pasrah kala itu, tak apa jika ia tidak memiliki anak sebagai penerus kerajaan Dermante di masa depan, Toh, masih ada kerabatnya yang lain, yang bisa meneruskan takhta.

Denan bukannya tak ingin memiliki anak dari istrinya, namun, melihat kondisi Soraya yang semakin hari semakin memburuk saat sedang mengandung, membuat Denan tidak tega.

Lain Denan lain Soraya, saat tabib menyuruhnya untuk menggugurkan janinnya, Soraya dengan tegas menolak mentah mentah usulan yang tabib berikan.

Soraya memang terkenal keras kepala, mau sebagaimana Denan membujuknya, tetap saja ia kekeuh mempertahankan janinnya.

"Anakku harus hidup, tak apa jika imbalannya adalah nyawaku. Yang terpenting, anakku bisa lahir kedunia dengan selamat dan sehat."

Begitulah kira kira ucapan Soraya kala itu, Denan sudah kehilangan ide untuk membujuk istrinya.

Hingga, tibalah hari dimana Senan terlahir kedunia, kondisi Soraya semakin memprihatinkan. Kata tabib, hanya satu nyawa yang bisa di selamatkan dalam proses persalinan tersebut.

Entah itu nyawa Soraya atau Senan, Denan tentu saja menyuruh tabib mengupayakan yang terbaik. Tapi, yang namanya manusia, mereka tak memiliki kuasa layaknya tuhan.

Tabib memberikan pilihan kala itu, pilihannya adalah, mempertahankan ratu Dermante yaitu Soraya, atau calon penerus kerjaan Dermante.

Denan dilema, dia bimbang, jelas saja. Denan hampir kehilangan kendali saat dihadapkan pilihan yang benar benar mengguncang batinnya.

Tapi Soraya, dia memilih menyerah, dia meminta kepada Denan untuk mempertahankan anaknya saja.

"Hidup ku memang hanya sampai di sini, Denan. Aku sakit keras, dan mustahil untuk bisa sembuh dari penyakit ku ini. Pertahankan saja anak kita, dia adalah calon penerus kerajaan Dermante kelak. Anggap saja, ini adalah permintaan terkahir ku."

"Bilang juga kepada anak kita, bahwa aku-ibunya- sangat menyayanginya dan mencintainya."

Denan kehabisan kata kata, istri tercintanya memilih menyerah, tepat saat persalinan selesai, Senan lahir kedunia...dan Soraya menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendengar tangisan putranya.

-

Senan menggenggam tangan Raja Denan yang hangat, ayahnya masih belum sadarkan diri, padahal hari sudah berganti.

Kemarin, tanpa menyelesaikan pelatihannya di gunung putih, ia pergi meninggalkan rumah gurunya.

Senan merasa terpukul akan kenyataan yang baru ia dapatkan kemarin sore, kenyataan yang begitu menyakitkan.

Selena's Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang