kemarahan Alvaro

5.3K 375 10
                                    

MAKASIHHHH BANYAK CINTAA ATAS VOTE DAN KOMENNYA 😭😭 🦋🦋🦋🦋 Beneran deh, vote dan komen kalian tuh bikin aku semangat buat nulis tauu🦆💛
Tau ga sih, waktu awal aku nulis SSL selalu muter lagu kak Vionata yang "dia masa lalu mu, aku masa depan mu" sama mbak adelle "love in the dark"😭😭 jujur lagunya entah kenapa nge feel bngt sama cerita ini😭

Intinya love sekebon buat para readers kuuu!!!💞❣️💓💗💖💕💖💕💞💖💘💘💘

Jangan lupa vote!!
-
-
-
Happy reading!

Arviant berdecak saat mendapatkan pesan
bahwa ia harus segera ke istana. Ia menatap Selena yang sedang berdiri di sampingnya, senyumnya mengembang saat melihat binaran mata gadis itu.

Selena mendongak, membuat Arviant salah tingkah karena terpergok memperhatikan nya.

"Kau kembalilah, ada urusan penting yang mengharuskan mu ke istana sekarang. Aku akan pulang sendiri."

Arviant menggeleng keras, "tidak. Aku akan pergi setelah mengantarmu pulang."

Selena tidak memprotes, lagipula, banyak pengintai yang berkeliaran. Selena telah menyadarinya sedari keluar kediaman.

"Itu lebih bagus, lagipula banyak mata mata di sini. Entah apa tujuan mereka memata matai kita." Bisik Selena.

"Tidak jauh jauh, mereka mengincar ku." Santai Arviant membalasnya.

Selena mendengus, "ayo pulang."

"Kapan ibu dan ayah mertua pulang?"

Selena mengendikkan bahunya, "aku rasa mereka akan menginap, apalagi yang mengadakan pesta adalah kerabat dekat ibuku."

Arviant mengangguk mengerti, "berapa hari biasanya mereka menginap?"

"Hm...dua hari mungkin? Tergantung,"

"Baiklah, aku akan mengerahkan beberapa kesatria bayangan untuk menjaga mu, begitupun beberapa pengawal yang akan ku tempatkan di seluruh penjuru kediaman mu."

"Lakukan apa yang ingin kau lakukan, jangan sampai pergerakan mu terbaca oleh mereka." Selena mengarahkan dagunya kesebuah pohon besar, tempat pengintai itu bersembunyi.

Arviant meletakkan tangannya di belakang punggung, "kau tenang saja, mereka tidak akan bisa menyentuhmu seujung kuku."

"Aku memegang ucapanmu."

-

"Apa yang membuat yang mulia mendesak saya untuk segera ke istana?" Tanya Arviant pada Senan.

Senan yang duduk di singgasana nya memijat pangkal hidungnya, "kau tahu kerajaan timur?"

"Ya, kerajaan Ademolio. Mengapa anda menyinggung nya kali ini? Apakah ada masalah?"

Senan berdiri, ia berjalan menghampiri Arviant. "Ada masalah serius yang terjadi."

"Apa?"

"Kita tak bisa membicarakan masalah ini disini, kemari, ikut aku."

Senan berjalan lebih dulu, di ikuti Arviant dan Betran. Setelah sampai di suatu tempat, mereka bertiga masuk kedalam.

"Kerajaan Ademolio kembali berulah, baru baru ini aku mendapatkan kabar bahwa beberapa orang utusan raja Ademolio telah membakar habis ladang warga Kerajaan Dermante."

Selena's Second LifeWhere stories live. Discover now