SIK:Chapter23

510 32 22
                                    

Mau ngucapin makasih banyak-banyak buat para Reca (Readers cantik/cakep) yang udah mau bertahan sampai sekarang, yang selalu support, bantu vote dan juga spam komen. Makasih banyak, lho! Lovyou sekebon<3.

اَللَّهُمَّ صَلِّ َعلى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آِل سيدنا مُحَمَّدٍ

"Barang siapa yang mengucapkan sholawat kepada ku satu kali, maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali dan di gugurkan sepuluh kesalahan (dosa) nya, serta ditinggikan sepuluh drajat kelak di surga."

(HR. An-nasa'i no. 1297)

****

"Mi, Lia sakit. Ummi mau ikut gak ke Rumah Zan?" tanya Fara.

"Ouh, sakit apa Lia? Iya, Ummi ikut ya," sahut Ummi Mila.

"Siapa yang sakit?" tanya Abi Ziad, baru saja datang.

"Lia, Bi. Kita jenguk yuk!" ajak Fara.

__________

Dunia pernikahan itu banyak tantangan dan ujianya, untuk saling beradaptasi dan tumbuh bersama. Masalah kecil jangan di perbesar, masalah sepele jangan berlarut. Kekurangan pasti banyak, kelebihan pasangan pasti ada. Kekurangan pasangan dilengkapi dan kelebihan pasangan disyukuri. Jika ada masalah jangan berpikir untuk keluar dan berpisah. Apalagi silent treatment, karna akan banyak perasangka. Komunikasikan bersama apa solusi terbaiknya.

Tubuh Farzan mendadak melemas mendengar kata 'cerai' dari mulut istrinya, yang kedua kalinya.

Tatapan Farzan menjadi sendu, ia berusa menahan emosinya. "Sayang," panggil Farzan, dengan suara lembut.

"Sayang, Mas sudah bilang jangan katakan itu lagi. Mas tidak suka," Mata Farzan sudah berkaca-kaca, entah kenapa rasanya ia tak rela jika ia berpisah dengan Aulia.

"Mas, untuk apa? Mas pasti menderita terus-terusan berpura-pura cinta, padahal sebenarnya Mas gak pernah cinta sama aku." Aulia mengusap jejak air matanya, yang masih saja mengalir.

"Kita istirahat dulu dari rasa sakit ini, ya? Aku pikir cinta itu tidak terlalu penting dalam pernikahan, ternyata aku salah, walau Mas bersikap semestinya sebagai suami, tapi aku sebagai perempuan juga butuh cinta."

Aulia memaksakan senyumnya. "Mas, aku beri waktu Mas untuk melupakan masa lalu Mas. Kita pisah dulu ya, Mas?"

Farzan meraih kedua tangan Aulia, ia mencium berkali-kali punggung tangan istrinya, kemudian menangis. "Istigfar sayang, jangan terlalu mudah mengucapkan kata pisah."

Farzan menangis pilu, sembari terus mencium punggung tangan istrinya. "Ampuni Mas, sayang. Ampuni, maafkan Mas. Maafkan untuk rasa sakit ini, maafkan untuk air mata ini, maafkan Mas. Tolong jangan pisah, Mas hanya ingin menikah sekali seumur hidup."

Tangis Aulia kembali pecah, kala Farzan kembali mendekap tubuhnya, kali ini lebih erat.

"Ra, kita sholat yuk? Kita minta ampun sama Allah, minta petunjuk, minta perlindungan. Ra, jangan sampai rumah tangga kita di kuasai setan."

Aulia beristigfar di dalam hati. Astagfirullah, ampuni hamba ya Allah.

Farzan melepaskan pelukanya. Menatap wajah istrinya yang sudah banjir air mata, ia mencoba mengusap jejak air matanya. "Kita sholat, ya?"

Sempurna itu &quot;Kita&quot;Where stories live. Discover now