SIK:Chapter20

672 41 3
                                    

Tombol vote ada di bawah pojok kiri sayang:>

***

Aulia bernafas lega setelah menata semua belanjaanya di dapur. Setelah mengantarkan Aulia ke Rumah, Farzan langsung berangkat ke Rumah sakit. Dan seperti biasa, Farzan menyuruh Aulia untuk tetap diam di Rumah dan tidak menerima tamu laki-laki. Dan itu membuat Aulia sangat bosan, beruntung dia punya kucing yang bisa menemaninya, mendengarkan ocehanya yang hanya di balas 'miaw'.

"Za, kita ngapain ya? Kamu bosan gak?" tanya Aulia pada Kucingnya.

Zaza, kucing putih itu asik sendiri memainkan ekornya. Aulia menghela nafas.

Aulia menompang dagunya. "Bosan," Ia berpikir sejenak, "Kayla lagi ngapain ya? Aku belum ketemu dia dari kemarin."

Aulia meraih ponselnya yang ada di atas meja, ia mengutak-ngatik ponselnya mencari kontak Kayla. Jika dia tidak boleh keluar, mungkin dia akan menyuruh Kayla untuk kesini. Belum sempat Aulia menekan tombol panggilan, suara Kayla menggelegar di luar Rumahnya.

"Assalamu'alaikum, Kayla datang nih! Yuhu! Ada orang gak nih? Gue masuk ya!"

Aulia segera berjalan ke ruang tamu. Ia amat terkejut melihat Kayla yang sudah duduk santai di sofa ruang tamu bersama Wulan, gaya nya seperti dia yang punya Rumah.

"Kayla, Wulan?"

Kayla mendongkak. "Eh, penganten baru. Gimana kabarnya?"

Wulan tersenyum canggung, ia masih merasa canggung dekat dengan Aulia dan Kayla yang mana mereka adalah seniornya. "Eh, Kak."

Aulia tersenyum senang. Akhirnya Kayla dan Wulan datang tanpa di undang, tidak apa yang penting ia tidak akan merasa bosan.

Aulia duduk di sofa yang berhadapan dengan sofa yang Kayla dan Wulan duduki. "Gaya kamu, Kay. Kayak yang punya Rumah aja."

Wulan menganguk. "Iya, gak tahu malu."

Kayla menyengir. "Hhe, gapapalah sekali-kali. Lagian gus Farzan juga gak ada, kan?"

"Gaada, makanya aku bosen banget. Gaada yang bisa aku ajak ngobrol kalo gus Farzan gaada," kata Aulia.

Kayla menegakan tubuhnya. "Tenang, kita pasti sesekali datang kesini kalo lagi free."

Aulia berdecih. "Sok, sibuk."

"Sebenarnya gue gak lama disini, gue cuman mau ngasih ini." Kayla menaruh keresek putih yang ia bawa ke atas meja. "Ini dari ummi Mila."

Aulia mengerutkan dahinya. "Ini apa?" Kayla menggidikan bahunya.

"Yaudah ya, gue balik dulu kepondok. Bentar lagi mau dzuhur, gue belum mandi." Kayla beranjak dari duduknya.

Aulia melengkungkan bibirnya kebawah. "Disini aja, Kay sholatnya. Temenin aku, aku beneran bosen banget tahu."

Kayla menggaruk tengkuknya. "Duh, gimanaya. Bukanya gak mau, tapi setelah sholat gue ada urusan."

Aulia tampak kecewa. "Kalo kamu, Lan?"

"Euh, Wulan juga gak bisa Kak. Wulan setelah dzuhur harus storan," jawab Wulan.

"Yaudah," gumam Aulia.

"Gak usah sedih, besok kita kesini lagi," kata Kayla.

Aulia menganguk. "Iya."

"Yaudah, kita pamit dulu ya. Kalo lo bosen, ajak aja si Zaza ngobrol. Dia pasti nyahut, kok," ucap Kayla.

"Aku pamit, Kak," ucap Wulan.

Sempurna itu "Kita"Where stories live. Discover now