SIK:Chapter16

878 48 5
                                    

اَللَّهُمَّ صَلِّ َعلى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آِل سيدنا مُحَمَّدٍ

"Jangan lupa Sholawat!"

"Orang yang menyebarkan Sholawat kepada Manusia." (Mengingatkan orang lain untuk betshalawat kepada Rasulullah) Dia akan menjadi orang yang paling dekat dengan Rasulullah.

"Barang siapa yang mengucapkan sholawat kepada ku satu kali, maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali dan di gugurkan sepuluh kesalahan (dosa) nya, serta ditinggikan sepuluh drajat kelak di surga."

(HR. An-nasa'i no. 1297)

****

"Menikah dengan orang yang di cintai memang impian, tapi mencintai orang yang sudah di nikahi itu kewajiban."

_ Ummi Mila.

"Apa aku bisa mencintainya dan membuatnya jatuh cinta padaku?"

_ Aulia Az-Zahra Khuluky.

"Apa saya bisa menjadi suami yang baik untukya? Sementara di hati saya ada gadis lain."

_ Muhammad Farzan Athalla Alhabsyi.

***

Di ruangan yang cukup luas, yang hanya diterangi oleh dua buah lilin. Terlihat pemuda yang sedang menikmati kesunyian sembari merapalkan do'a-do'a, menyapa sang maha kuasa dalam ruangan yang sunyi itu membuat hati tenang dan nyaman.

Pemuda itu mengangkat kedua tanganya sejajar dengan wajahnya, dia merapalkan do'a-do'a dengan sorot mata yang penuh pengharapan.

"Ya, Allah. Sesungguhnya Engkau Maha Mentakdirkan, dan bukanlah aku yang mentakdirkan. Dan (Engkau) Maha Mengetahui apa yang tidak kuketahui. Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. Maka jika Engkau melihat kebaikan antara diriku dan Aulia Az-Zahra Khuluky binti Zayn Ezhilan untuk agama dan akhiratku, maka takdirkanlah aku bersamanya."

Pemuda itu menutup do'anya dengan shalawat, lalu mengusap wajahnya dengan kedua tanganya. Dia mengambil sebuah tasbih kecil di sampingnya, lalu mulai berdzikir memuji sang Maha Kuasa.

Suara ketukan pintu membuyarkan kehusyuannya, Pemuda itu beranjak untuk membuka pintu yang di ketuk seseorang di luar sana, tidak lupa melipat sajadahnya dan menyimpanya di atas bantal.

Tok. Tok. Tok.

"Ini, Ummi Nak."

Ceklek.

Pintu terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik nan awet muda.

"Ummi boleh masuk?" tanya wanita paruh baya itu.

Pemuda itu menganguk. Setelah keduanya masuk kedalam kamar, pemuda itu menutup kembali pintu kamarnya. Mereka berdua duduk di pinggir kasur.

Wanita yang di panggil Ummi itu menatap sang Anak dengan wajah serius. "Nak, maafkan Ummi karna tidak bisa tegas sama-"

"Tidak perlu Mi, tidak perlu minta maaf karna ini juga bukan salah Ummi."

"Kamu tidak keberatan dengan keputusan ini?" tanya Ummi.

Pemuda itu menggeleng. "Mi, mungkin emang ini jalan aku untuk bertemu jodoh. Walau dengan cara dijodohkan, dan alasan wasiat."

Sempurna itu "Kita"Where stories live. Discover now