SIK:Chapter13

548 43 3
                                    

AHAHAHA DOBLE UP!

VOTMEN DONGGGGGGG!!!!!
FOLLOW JUGAAAAAAA

اَللَّهُمَّ صَلِّ َعلى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آِل سيدنا مُحَمَّدٍ

"Jangan lupa Sholawat!"

"Orang yang menyebarkan Sholawat kepada Manusia." (Mengingatkan orang lain untuk betshalawat kepada Rasulullah) Dia akan menjadi orang yang paling dekat dengan Rasulullah.

"Barang siapa yang mengucapkan sholawat kepada ku satu kali, maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali dan di gugurkan sepuluh kesalahan (dosa) nya, serta ditinggikan sepuluh drajat kelak di surga."

(HR. An-nasa'i no. 1297)

****

"Jika kematian seseorang tidak bisa menjadi pelajaran bagi dirimu.
Maka suatu saat kematianmu akan menjadi pelajaran bagi orang lain.

Seandainya kau tahu betapa cepatnya orang-Orang melupakan mu setelah kematianmu.
Maka percayalah kau takkan mencintai siapa pun selain Allah Subhanahu WaTa'ala ...."

"kita terlalu sibuk memikirkan tentang bagaimana masa depan, sampai lupa bahwa sedetik nafas yang kita hirup membawa kita selangkah lebih dekat pada kematian."

***

"Jadi bagaimana ini? Apakah acara akad gus Farzan dan Syahla akan tetap berlangsung?" tanya Rayyan.

Kali ini semua panitia yang terpilih sedang melakukan rapat di Aula. Mereka sedang membahas bagaimana tentang pernikahan Farzan sedangkan calon istrinya sedang dalam keadaan sakit.

"Gimana kalo akad nya di Rumah sakit aja? Itu biar keluarga abah aja yang menyaksikan," usul Kayla.

"Emang boleh akad di Rumah sakit?" tanya Zulfan.

"Ya, ya bolehlah. Asal yang datang jangan se-RT," jawab Kayla.

"Iya boleh, tapi apakah gus Farzan mau menikah di Rumah sakit?" tanya Fahri kemudian.

"Di tunda ajalah sampai si Syahla sembuh, mau nikah ko sakit-sakitan, heran." Laila mendelikan matanya.

"Heh, Markonah! Jangan asal jeplak ya lo ngomong," geram Kayla. Dia heran modelan Laila begini bisa-bisanya terpilih jadi panitia. Apa gak amburadul nanti acaranya?

Laila menatap tajam Kayla. "Heh, nama aku Laila. Laila Nur Syifa Agantara, bukan Markonah!" Nama cantik-cantik seeanaknya di ganti Markonah, ya dia tidak terima lah!

"Cih, udah bagusan Markonah. Cocok sama muka lo yang kayak begitu,"

"Masud kamu muka aku kayak begitu itu gimana? Jelek? Iya?"

Kayla menatap ke arah lain. "Gue gak bilang lo jelek ya, itu lo sendiri yang bilang."

Mereka semua menggelengkan kepalanya, sudah biasa bagi mereka melihat Kayla dan Laila bertengkar karna itu bukanlah hal yang langka, bahkan dari pertama kali mereka masuk pesantren selalu ada saja yang membuat mereka berdua bertengkar.

"Eh Kayla, kamu pikir kamu cantik begitu? Hah!"

"Ya gue cantik lah, semua orang juga tahu itu!"

Laila mengepalkan kedua tanganya rasanya ia ingin menonjok wajah so kecakepan Kayla itu. Namun sayang Ustadzah Dania sudah lebih dulu menahannya.

Sempurna itu "Kita"Where stories live. Discover now