Tentangmu, saya suka.

2K 110 19
                                    

objek yang sering saya bicarakan bersama sang maha cinta adalah kamu, Ameera Noura Syakila.

-Adhias Baithar Al-Thafatan-

~♡~

Ameera mengajar di kelas 11, pelajaran hari ini tentang fiqih. membahas tentang hukum-hukum fiqih dari berbagai madzahab yang memiliki pendapat sendiri dalam fiqih, setelah selesai menjelaskan semuanya, Ameera membuka sesi tanya jawab.

"ada yang mau bertanya, shaliha?"

seorang santriwati yang duduk di pojok barisan kedua mengangkat tangannya. " ustadzah afwan, ijin bertanya. kalo kita shalat shubuh tapi enggak pake doa qunut, itu sah atau enggak?"

"pertanyaan yang bagus, kita mau sholat pake qunut atau enggak itu sah-sah aja, yang enggak sah dan dilarang itu gak sholat sama sekali." Ameera mulai menjelaskan pertanyaan sesuai apa yang diajarkan oleh abinya dan sesuai madzahab. "menurut Imam Malik dan Syafi'i bacaan doa qunut saat sholat subuh hukumnya disunnahkan, jadi kita boleh membacanya ataupun tidak." jelas Ameera yang di dengarkan para santriwati.

"lebih baik kita netral, tergantung keadaan. kalo imam pake qunut kita ikut pake, kalo enggak kita juga enggak, yang terpenting itu kita mengerjakan sholatnya. kita memperdebatkan pendapat, tapi gak sholat percuma aja. tapi, alahkah lebih baik jika pake, karena kita dapet pahala sunnah nya." lanjut Ameera yang mengakhiri pelajaran pagi hari ini.

kenapa kita harus mengikuti imam? karena imam adalah pemimpin dan kita sebagai makmum hanya bisa mengikuti imam tanpa bantah kecuali jika imam melupakan sesuatu maka kita wajib mengingatkannya. meskipun dibarisan makmum ada seorang penjabat tinggi jika sudah memulai sholat maka dia harus mengikuti imam, sebab saat sholat semua orang tidak memandang harta, jabatan, mereka semua mengikuti imam yang mungkin hanya orang biasa tanpa jabatan tinggi. itu artinya dihadapan Allah kita sama.

setelah menutup dengan doa, Ameera pergi ke ndalem, hari ini jadwalnya hanya mengajar satu kelas jadi ada banyak waktu untuk dimanfaatkan saat di rumah. saat Ameera masuk ke kamar tiba-tiba handphonenya berdering, bertanda seseorang menelpon. tertera nama yang sering membuat Ameera merona kerena gombalannya, siapa lagi jika bukan suaminya.

"waalaikumsalam gus, ada apa?' tanya Ameera setelah menjawab salam dari Adhias.

"catatan saya ketinggalan, tolong anterin ke kelas 12 putri sekarang, makasih."

Adhias langsung memutuskan sambungan, Ameera sempat berpikir bahwa perasaannya tidak enak, berpikir bahwa suaminya sedang merencanakan sesuatu. tapi, Ameera tidak ingin suudzon terhadap suaminya. akhirnmya Ameera membawa catatan yang diminta oleh Adhias, berjalan ke arah kelas 12 putri.

tidak lama Ameera sudah berada didepan kelas 12 putri, terdengar hanya suara seseorang yang sedang menjelaskan pelajaran, terlihat Adhias yang berdiri didepan papan tulis, karena pintu yang terbuka jadi Ameera bisa melihat.

"assalamualaikum" ucap Ameera setelah mengetuk pintu.

"wa'aalaikumsalam, masuk." balas seseorang, tak lain Adhias.

Ameera menghela nafas, rasanya gugup saat semua mata tertuju kepadanya termasuk suaminya. Ameera masuk dengan tenang, semua santriwati mulai berbisik kecil karena Ameera begitu cantik dan anggun. cocok jika bersanding dengan gus para idaman santri putri, mereka akhirnya mengikhlaskan saat mengetahui bagaimana sikap Ameera. meskipun ada rasa iri.

" nah ini yang saya maksud bidadari cantik yang buat saya jatuh cinta, kamu gak bosen cantik terus, hm?" ucap Adhias yang sedang menatap Ameera, menatap mata yang teduh. kedua tangannya dimasukan kedalam saku namun tatapannya terjerumus didalam mata wanita dihadapannya.

Aksara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang