Hati yang terkunci

1.8K 111 3
                                    


Setulus apapun cinta yang kita miliki ternyata itu tidak cukup untuk dia yang tidak bisa menghargai.

-Ameera Noura Syakila-

~♡~

Sangat pagi sekali Ameera dikejutkan dengan kehadiran Devan yang menunggu nya didepan gerbang pesantren,  salah satu santri memberitahu bahwa Devan ingin bertemu dengannya.

Ameera hanya membawa tas kecil berisikan dompet dan handphone, tidak ingin membuat Devan menunggu lama akhirnya ia pergi untuk menghampiri Devan, sebelum pergi Ameera berpamitan kepada Bu nyai.

"Hati-hati yaa, kalo sudah sampai kabarin ibu" hanya itu yang disampaikan oleh Bu nyai.

"Pagi banget sih bang" cibir Ameera yang sudah berada dihadapan Devan setelah mengucapkan salam.

Devan yang sedang menatap ke arah wanita bergamis coklat, wanita itu tersenyum ke arah santri putri yang melintas . Mata mereka saling bertemu tapi Devan langsung memutuskan pandangan setelah mendengar namanya dipanggil oleh Ameera. "Oh..itu umi yang nyuruh, yaudah yuk!"

Devan langsung masuk kedalam mobil dengan wajah yang tidak biasa seperti melihat sesuatu yang selama ini dia cari, Ameera penasaran sebenarnya apa yang abangnya liat saat ia memanggil namanya tidak menoleh. Ameera melihat ke arah belakang, hanya ada seorang wanita bergamis coklat. Apakah abangnya mengenali wanita itu?

Tin!

Klakson mobil membuat Ameera bergegas masuk kedalam mobil. Setiap perjalanan Ameera sangat ingin menanyakan hal yang mengganjal , entah itu alasan kenapa umi menyuruhnya pulang dan apakah Devan mengenali wanita yang baru saja ia lihat.

"Kamu baik-baik aja kan dek?"

Ameera menoleh, melihat ke arah Devan. " Alhamdulillah baik bang, tapi enggak dengan perasaanku" ucap Ameera yang membuat Devan langsung bertanya" kenapa?"

"Perasaan bimbang, ada rasa ingin menerima cinta kembali tapi takut endingnya akan sama seperti kemarin"

Devan sangat tau bagaimana perasaan Ameera saat ini, pasti hatinya masih merasakan sakit  paling dalam setelah kejadian yang membuat dia tidak percaya lagi oleh cinta ataupun laki-laki. bukan menilai laki-laki semua sama, hanya saja Ameera membenci pada laki-laki yang sudah membuatnya kecewa.

Devan sangat marah pada laki-laki yang telah membuat adiknya menangis dan kecewa, pada hal adiknya sudah memberikan sebuah kepercayaan yang sangat besar dan cinta yang sepenuh hati. Tidak ada seorang kakak yang ingin adiknya menangis, Devan tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi kembali.

bahkan saat Rehan tau, dia sangat marah dan murka terhadap laki-laki yang berani mempermainkan perasaan adik tersayangnya. Rehan mengeluarkan laki-laki itu dari pesantren bukan hanya menyakiti hati adiknya tapi juga mengkhianati peraturan pondok.

"Setulus apapun cinta yang kita miliki ternyata itu tidak cukup untuk dia yang tidak bisa menghargai" ucap Ameera menatap ke arah luar jendela.

"Abang berharap secepatnya ada laki-laki yang tepat untuk kamu." Devan berharap, kepada takdir Allah dan setiap doa terbaik nya.

Ameera mengaminkan setiap harapan yang baik untuknya, ia juga sudah lelah salah melabuhkan hati, lelah dengan perasaan yang tak kunjung membaik, luka yang tidak tahu dimana penawar nya dan Ameera kebingungan mencari obatnya. Mencintai itu mudah, melupakan yang sulit.

Aksara CintaWhere stories live. Discover now