Hukuman

2.1K 138 8
                                    

Cinta itu rasa dan rasa itu datang secara tiba-tiba, saat nyaman cinta itu ada. Saat menatap cinta itu juga ada dan saat mendoakan cinta itu singgah.

-Aksara Cinta-

~♡~

Flashback on

"Kamu itu cuman anak yang tidak dianggap kehadirannya!" Teriak seorang wanita yang menatap tajam kepada seorang anak kecil yang sedang menangis.

Menarik tangan anak itu hingga kesakitan, membawanya ke kamar mandi dan menenggelamkan kepalanya terus-menerus hingga nafasnya hampir kehabisan, anak perempuan itu terus saja menangis dan berusaha mencari udara karena dadanya sesak.

Wanita itu menarik rambutnya "kamu denger ya, saya enggak akan tinggal diem saat kamu masih hidup. Saya pengen kamu mati!" Bentaknya.

Anak kecil itu terus menangis, dia tidak bisa berkata apapun, lidahnya keluh karena rasa sakit yang masih ia rasakan saat tangannya dipukul dengan penggaris besi oleh ibu tirinya.

Wanita itu pergi dengan rasa marah, meninggalkan anak kecil itu dengan kedinginan dan rasa perih di bagian tangannya, ia terus menangis meratapi hidupnya yang begitu menderita dan menyesakkan dada.

Flashback of

Ameera menangis, melihat ke arah jendela yang sedang turun hujan. Sepertinya semesta merasakan apa yang ia rasakan saat ini, semua kenangan dimasa lalu membuat Ameera takut, takut dengan orang baru dan takut dengan semua yang terlihat baik padahal buruk.

Ketukan pintu terdengar, Ameera menghapus air matanya, lalu membukakan pintu. "Ameera, boleh umi masuk?" Tanya Bu Aisyah, membawa sepiring cupcake.

"Boleh umi, silahkan umi"

Bu Aisyah masuk setelah dipersilahkan, duduk di tepi ranjang bersama Ameera disampingnya. Bu Aisyah terus menghela nafas dan terus menatap foto Adira, Ameera yakin jika Bu Aisyah sedang merindukan anak kesayangannya.

"Cobain deh, tadi umi buat cupcake. Semoga kamu suka ya" ucap Bu Asiyah yang memberikan cupcake rasa strawberry.

Ameera menerima dengan senang hati, memakan cupcake yang diberikan oleh Bu Asiyah dan rasanya sangat enak. Cupcake Ter-enak yang pernah Ameera makan.

"Umi ini enak banget!"

"Alhamdulillah kalo kamu suka, biasanya kalo hujan begini Adira buat cupcake bareng umi tapi sekarang gak ada lagi yang bikin cupcake sama umi" Bu Aisyah sedih, mengingat kenangan nya bersama Adira.

Ameera berhenti mengunyah, ia tidak suka kesedihan itu. Ia benci air mata, Ameera ingin semua orang bahagia dan tersenyum tanpa merasakan kesedihan, Ameera tidak ingin Bu Aisyah sedih terus menerus.

"Kalo gitu buat cupcake sama Ameera aja, yuk umi" ucap Ameer yang semangat.

Bu Aisyah melihat ke arah Ameera " kamu beneran mau?" Tanya Bu Asiyah yang langsung dibalas anggukan kepala oleh Ameera.

Bu Aisyah sangat senang, setidaknya ia memiliki teman untuk bisa membuat cupcake, Bu Asiyah mengajak Ameera langsung untuk membuat cupcake, di dapur sudah tersedia perlengkapan untuk membuat adonan.

Aksara CintaWhere stories live. Discover now