Kisah masa lalu

364 26 2
                                    

Vote komennya jangan lupa sekalian follownya.

Siap menuju ending?

Tebak ending kuyy

!¡ Happy reading ¡!

"Hiks.. Hiks.."

Griffin tengah duduk sembari mengelus punggung seorang wanita di sebelahnya yang sesegukan sebab setetes air bening terus keluar dari kedua kelopak matanya dan tidak mau berhenti setelah mengetahui fakta jika putranya dihamili oleh seorang anak yang dulu sempat dia urus sebentar.

Asta menunduk dalam dirinya juga ikut menangis sekarang ibunya sudah tahu kalau dirinya telah dihamili oleh Bara.

"Hiks Asta.." tangis Dias semakin pecah dia mendekati Asta dan memeluknya.

"Hiks.. Mama."

Griffin menatap kedua orang di sebelahnya saling mengeluarkan tangis merasakan sakit yang benar-benar di luar perkiraan.

Kepalanya berdenyut tetapi Griffin hiraukan sebab rasa sakit denyutannya tidak sebanding melihat ibu dan anak di hadapannya masih memeluk satu sama lain.

"Mama ga nyangka nak.. Hiks.."

Ceklek

"Kenapa mama nangis? Siapa yang udah buat mama sama Asta nangis lagi?" tanya Elvern mengerutkan dahinya. Dia bersimpuh di hadapan Dias.

"Hiks.. Elvern sayang." Dias belum bisa mengeluarkan kalimat lain dari mulutnya. Syok, itu yang dia masih rasakan sampai tidak tahu harus mengatakan apa kepada anak sulungnya.

"Kenapa ma? Dek? Kalian kenapa nangis?"

Pandangan Elvern beralih pada Griffin yang diam menatap lantai dan memainkan ujung bajunya.

"Fin? Kenapa ini Fin? Asta kenapa? Kenapa pada nangis?"

Griffin hanya diam kepalanya menengadah melihat wajah Elvern yang khawatir pada ibu juga adiknya.

"Lo mau tau?" tanya Griffin.

"Apa?"

"Asta habis keguguran."

"Keguguran? Apa yang keguguran?"

"Asta adek lo bisa hamil Vern. Alasan dia bisa masuk rumah sakit karena dia habis jatuh di dapur dari tangga buat ambil kue. Bayinya keguguran."

"Siapa yang berani bikin adek gue hamil?" tanya Elvern pandangannya menjadi dingin.

Griffin melihat Dias lebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Elvern barusan. Apa benar dirinya yang akan menjawab? Atau Dias sendiri yang akan menjawab pertanyaan anaknya?

Hening.

Dias sibuk memeluk Asta ditemani tangisnya.

"Sama siapa Asta di hamilin?" tanya Elvern lagi. Intonasinya mulai meninggi.

"B-Bara."

"Yang jelas!" bentak Elvern mengepalkan tangannya.

Griffin menutup matanya, "Bara. Bara Kelvan pratama." setelah memberi jawaban Griffin kembali membuka matanya.

Awalnya tidak ada yang salah. Tetapi, tiba-tiba Elvern berjalan cepat ke arah Asta dan meminta anak itu menatapnya.

"Benar apa yang dibilang Griffin Ta?" tanya Elvern memegang telapak tangan adiknya.

"Hiks.. Kak kasian tangan adek nya. Mama minta lepas kasian sakit."

"Ga ma. Jawab Ta." pinta Elvern lagi.

BARASTA (ON GOING) Where stories live. Discover now