Malam di Destion

1K 50 0
                                    

Vote komen jangan lupa sekalian follownya

.

.

.

Asta berhasil meluncurkan aksinya seperti sekarang anak itu anteng merokok dan meminum minuman berefek dari balik pohon yang dia ambil dari jok motornya berkat anggotanya yang sudah menjalankan tugasnya apa yang dia perintah.

"Anget." suara jangkrik tidak menggangu Asta pada kegiatan sendirinya.

Berbeda di tempat acara yang di selenggarakan di tenda Destion. Nagina dan Fajri berlomba memakan jamuan yang sudah di siapkan di sana.

"Uhuk.. Uhuk.."

"Minum Na minum." Nagina nyeruput minuman dari Fajri habis itu kembali melanjutkan makannya.

Suara dentuman musik dari speaker serta lampu yang hanya bisa d idengar oleh manusia yang menghadiri acara sudah sangat Samudra yakini tidak ada warga ataupun polisi yang akan menggeledah acara ulang tahun kedua komunitas lamanya.

"Fin, woy makan sini lo. Ngapain ngundut, nanti ae barengan." ajak Fajri membuat Bara menoleh.

"Eh Asta kemana?" tanya Nagina dirinya tidak melihat Asta sejak di awalnya acara.

"Lah iya juga kemana tuh bocah."

Bara tidak sengaja melihat motor yang menurutnya familiar di belakang markas lalu kakinya berjalan ke arah motor dan tangannya dia buka jok motor yang tidak terkunci.

"Asta." Bara mengeluarkan 3 botol minuman berefek dan kotak berisi banyak rokok.

"Mau main-main." kakinya berjalan ke salah-satu pohon yang dia yakin ada Asta di baliknya menikmati acara merokoknya sendiri.

PLUK

"Tch cepet banget rokoknya abis." Asta berniat ingin mengambil rokok di jok motornya. Namun, saat dia berbalik ada Bara yang menatapnya dingin.

"EHH AYAM COPOT!" reflek Asta menyender di pohon akibat kaget.

"Lo ngapain ke sini? Tauan darimana itu rokok gue." Bara menjauhkan di saat Asta ingin mengambil 2 benda yang ada di tangannya.

"Ikut saya." ucapnya.

"Ogah."

"Asta."

"Tch bacot."

"Satu."

"Iya iya ayo."

Asta mengikuti Bara di belakangnya sembari menunduk memainkan ujung bajunya takut rokok dan botol minumannya akan di buang Bara.

Mata Asta melihat Bara meletakkan rokok miliknya juga minuman miliknya di atas jalan.

"Mau lo buat apaan?" panik Asta melihat Bara menyalakan korek api mengarahkannya ke benda kesayangannya.

"Menjauh Asta."

"GA." bantah Asta semakin panik.

"Asta."

"GA MAU."

"Dimasta Rakaliel." ucap Bara membuat Asta berdiri dari duduknya di samping rokok miliknya.

"Jangan di bakar Bara." mohon Asta menahan tangan Bara.

"Asta, dengarin saya. Saya ga suka kamu sibuk sama beginian. Pilih saya sisain satu sisanya saya bakar atau ga sama sekali?"

"Terus minumannya?"

"Kamu ga pantes minum minuman begitu Asta."

"Tapi enak."

BARASTA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang