Pertemuan tidak terduga

504 32 2
                                    

Vote komen jangan lupa sekalian follownya

.

.

.

Suara percikan air yang masuk ke dalam gendang telinga pria tengah duduk menatap telaga diselingi gerimis kecil tidak dia permasalahkan mau dirinya akan sakit akibat terkena gerimis yang mengenai dirinya. Dirinya merenung diam mengingat kata-kata Febrian yang masih melekat di pikirannya.

"Asta kakak gue?" tanyanya.

Bara memeluk lututnya sembari mencari batu kecil menggunakan tangan satunya.

PLUK

"Asta."

PLUK

"Kita ini ternyata sebenarnya keluarga."

PLUK

"Gue cuma mau dendam ke lo Ta."

PLUK

Kaki seseorang berjalan pelan menghampiri Bara yang masih bergumam sendiri dan asik melempar batu ke telaga memegang bahunya serta mengelusnya berharap Bara sadar jika dirinya hadir di sebelahnya sesuai nama orang yang Bara sebut-sebut namanya sedaritadi sambil melempar batu ke telaga.

Bara menoleh setelah merasakan bahunya dipegang dan dielus Asta lantas berdiri mulai menjauh dari cowok itu yang menatap dirinya teduh.

"Jangan pergi hiks.." tangis Asta mulai menjadi.

"Kenapa gue ga boleh pergi?" tanya Bara.

"Hiks.. Bara milik Asta hiks.. Baby sama Bara milik Asta."

"Jangan bilang lo itu gila. Gue ga milik siapa-siapa terutama milik lo."

"Ga. Hiks.. Bara milik Asta." keukeuh Asta mengusap air matanya.

Bara berniat meninggalkan Asta sendiri di telaga. Namun, tangan Bara ditahan olehnya.

"Hiks.. Bara. Jangan tinggalin Asta. Jangan kayak baby yang udah ninggalin Asta hiks.."

"Dia udah pergi. Ikhlasin."

"Bara ga sedih? Baby anak kita."

"Gue ga punya rasa sedih buat lo apalagi si baby. Karena yang udah lo alamin sekarang udah sukses besar gue bikin lo trauma."

JEGERRRR

"Ma-maksud Bara?" tanya Asta melepas pegangannya pada Bara.

Bara mempungungi Asta berjalan menjauhinya.

"Asta.. Dendam gue udah terbalaskan. Gue berhasil buat lo trauma. Gue sengaja bikin lo hamil karena dulu lo udah bully gue bikin mental gue sakit berujung masuk psikiater. Gue ga bisa tinggal diam tapi nyatanya ini lebih rumit ketimbang apa yang gue kira gampang bikin lo trauma. Ta, meskipun ujungnya lo bakal kecewa sama gue yang penting dendam gue benar-benar udah terbalaskan buat lo."

"DENDAM APA SIH ANJING?! LO MARAH SAMA TINGKAH GUE BULLY LO DULU?! CUPU LO SETAN. YANG LO DENDAM ITU HARUSNYA GUE YAUDAH KE GUE TAPI LO DENDAM BIKIN GUE HAMIL TARUHANNYA SI BABY! TOLOL BANGSAT! BABY PUNYA JIWA! GUE SELAKU YANG HAMIL BABY SERASA KEHILANGAN BANGET YA SAT! SEDANGKAN LO MIKIR, MIKIR DAN MIKIR CUMA BUAT DENDAM MASA LALU KE GUE. LO GA ADA NIATAN CARI SECERCAH BUAT MASA DEPAN LO?! FUNGSINYA DENDAM APA SIH?!"

"BARU LO BISA BENTAK SEKARANG? KEMAREN LO FINE-FINE AJA GUE JADIIN LO JALANG. BABY URUSAN LO BUKAN URUSAN GUE."

"LO... hiks.. Lo ternyata emang jahat dasarnya Bar. Gue baru tau ada manusia jahat merk kek lo yang tega anaknya mati bukannya sedih malah ngungkit masa lalu."

BARASTA (ON GOING) Where stories live. Discover now