Chapter 25 - [ Melarikan Diri ]

124 51 11
                                    

"Rahel atau Sofia? Aka pilih mama aja"
~Marka Darindra~

.
.

Happy Reading

Karena Pradika mengizinkan, Rahel pun menyusul Marka yang tadi pergi meninggalkan mereka semua di ruang keluarga. Lelaki itu berjalan menuju taman belakang rumah, Rahel sempat tertinggal karena Marka berjalan cukup cepat.

Marka duduk sendirian di kursi yang ada disana dengan pikirannya terbang ke segela arah.

"Marka" seru Rahel, yang berdiri tepat dibelakangnya.

Tanpa melihat kebelakang Marka bertanya, "Siapa yang suruh lo ikutin gue?"

"Gak ada." Rahel berjalan mendekat ke sebelah Marka, ia menunjuk kursi kosong di hadapan lelaki itu. "Boleh gue duduk disini?"

Marka mendongak, tampaklah wajah cantik gadis tersebut dengan gummy smile-nya. Ia mengangguk, mengizinkan Rahel untuk duduk.

"Makasih." Rahel pun duduk di kursi tersebut yang berhadapan dengan Marka namun, ada meja pembatas diantara keduanya.

Gadis itu mengamati Marka, "Setelah dua kali kita ketemu, ternyata hobi lo ninggalin orang ya?" Tanyanya sambil tersenyum tipis.

"Kenapa lo bahagia banget?" Tanya Marka melihat ekspresi Rahel.

"Karena, bakal jadi jodoh kamu."

"Ck! Udahlah, gak usah ketinggian mimpinya, lagian gue sama sekali gak minat sama perjodohan."

"Benci ya sama gue, gara-gara kejadian di minimarket itu?" Tebaknya, "jangan terlalu benci, Ka. Cinta tuh berawalnya dari sana."

Marka menghembus nafas kasar, ia benar-benar muak, "denger, ya! ini bukan tahun delapan puluhan, dimana anak-anak mereka dijodohin satu sama lain. Kita ini udah hidup dalam era moderen, gak berlaku lagi ikut hal konyol kek gini."

"Tapi gue gak keberatan, malah, gue yang minta ke bokap buat dijodohin sama lo."

Marka memijat pelipisnya, "Gue yang keberatan, gue gak suka sama lo!"

"Tahu" jawabnya santai, "ada gak alasan yang lebih spesifik daripada itu? Gue udah tau jawabannya kalau cuma lo gak suka sama gue."

Marka berpikir, ia diam cukup lama. Apakah dirinya harus berbohong? Tidak-tidak, bisa-bisa ini akan lebih kacau.

Namun seketika, ia teringat dengan apa yang ibu tirinya ceritakan kemarin. Itu adalah kunci permasalahan ini, "Hubungan yang gak di dasari cinta, cuma bikin penyesalan di akhir nanti. Ketika lo nikah sama orang yang gak punya perasaan sama sekali buat lo, lo bakal hancur, kesepian, terkurung sendiri dalam rasa cinta lo yang gak di anggap. Dan, dalam berumah tangga suami istri udah pasti bakal punya anak, lo mau anak itu jadi korban?"

Mendengar pernyataan dari Marka seharusnya Rahel menjadi sedikit terbuka bukan? Tetapi kalian salah besar jika mengira seperti itu.

Gadis itu tertawa, "lucu bangettt sii, gue baru mikirin nikah lo udah sampai ke bikin anak."

Marka ternganga, apa ia tak salah dengar dengan perkataan Rahel barusan?

"Cewek gila!" Marka bangkit lalu, lagi-lagi ia meninggal Rahel saat mereka punya moment bersama.

"Tuh kan, HOBY LO TUH EMANG NINGGALIN APA GIMANA SIH?" Teriaknya terus di iringi tawa.

.
.

Pada waktu yang bersamaan Sofia, Maya dan Aben kini tengah berbincang di sebuah caffe. Semalam, Sofia telah menghubungi keduanya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk bertemu.

ENJ MARKAWhere stories live. Discover now