Chapter 12 - [Muncul Pertanyaan Baru ]

134 73 14
                                    

"Lo gak harus tau tentang gue, tapi gue wajib tau tentang lo. Karena, gue tertarik"

...

Happy Reading!

"Gue liat Marka"

Sontak belasan pasang mata menyorot ke arah seorang lelaki yang baru saja datang, kabar yang ia bawa berhasil mengusik ketenangan dari mereka yang mendengarnya.

"Maksud lo apa?"

"Gue liat Marka, Lex. Dia sama cewek yang pernah kita cari waktu itu"

Alex Mathur selaku ketua Gang Petron yang kini menjadi buronan polisi, akibat kasus tabrak lari dan pencurian yang ia lakukan bersama empat pelaku lainnya. Mereka bersembunyi di ujung kota pada sebuah rumah yang cukup besar milik Alex sendiri, rumah tersebut dibeli oleh ayahnya untuk pindah dari pusat kota, namun belum sempat mendiami rumah tersebut, ia bersama sang istri terjerat kasus korupsi yang mengharuskan mereka mendekam dipenjara. Alhasil, Alex mengambil jalan keluar terakhir yang tak mungkin di ketahui orang-orang.

Alex bangkit dari tempat duduknya menghampiri Nusa yang baru saja masuk, ia mencengkram kerah baju lelaki itu "Lo, gak usah bikin gue tambah pusing! Gue gak percaya sama omongan lo barusan"

"Tapi, tapi gue beneran liat Marka, lex. Dia balik lagi kesini"

Alex melepas cengkramannya dengan kasar, ia meremas rambutnya lalu berteriak "Kenapa lo bikin idup gue tambah susah Marka! Kenapa lo harus balik kesini? ARGHH" "Gue pengen tuh anak nyusul temennya ke neraka! Biar dia sadar kalau dia itu gak lebih baik dari gue" Lanjut lelaki itu diiringi tawa.

.
.

Setelah menunggu hampir satu pekan, akhirnya keinginan Eliana untuk belajar membuat kue dari Sofia terbayarkan. Pagi-pagi sekali Sofia sudah sampai di kediaman Eliana menggunakan motor yang ia pinjam dari sang Bibi, hari ini Sofia diperbolehkan mengambil cuti oleh sang Bibi karena dua hari lalu Sofia berhasil menjual habis kue-kue yang ada di toko. Tentunya jika bukan karena Marka belum tentu ia bisa datang ke rumah mewah ini.

Di dapur, keduanya terlihat begitu akrab satu sama lain saat berbincang, mereka seperti ibu dan anak yang belajar memasak. Eliana yang pandai meletakan kata-kata sehingga Sofia nyaman saat menanggapi obrolan mereka.

"Kamu belajar sama siapa si bikin kue begini?"

"Dulunya, nenek sering bikin kue buat dijualin, dari situ aku sering bantuin dia dan gatau, lama kelamaan bisa bikin kue sendiri. Selain itu, aku juga ambil kuliah tata boga jadi, aku punya sedikit ilmu di bagian ini" Jelas Sofia.

"Ini bukan sedikit lagi, udah jago malah. Besok-besok ajarin saya lagi, saya mau pamer sama ibu-ibu arisan" Keduanya pun seketika tertawa mendengar kalimat yang baru saja Eliana keluarkan.

"Bu, ngomong-ngomong aku gak liat orang lain di rumah ini?" Tanyanya yang bingung dengan situasi rumah besar namun sepi ini.

"Oh, papanya marka sibuk, dia sarapan di kantor biasanya. Kalau Marka ada di atas, paling lagi sama Jelina"

"Jelina?"

"Adiknya, mereka dekat banget dan saling peduli satu sama lain" Sofia mengangguk seraya mendengarkan.

"Ting"

Suara oven berbunyi, itu tandanya kue buatan mereka sudah siap di angkat. Sofia mengambil kue dari dalam oven dan meletakkannya di atas sebuah piring, lalu Eliana mulai memotong kue tersebut.

Aroma dari kue buatan mereka menyebar hampir ke seluruh rumah dan sampai ke kamar Marka, lelaki yang baru saja bangun itu tertarik dengan aroma lezat tersebut sehingga dirinya bersama sang adik langsung turun ke bawah menuju dapur.

ENJ MARKAWhere stories live. Discover now