26. adu nasib

213 6 0
                                    

WELCOME TO MY STORY!!
HAPPY READING, AND I HOPE
YOU LIKE IT!
-
-
-
-
🌸

..WARNING🔞..

JIKA SUDAH ADA PERINGATAN KALIAN TAU LAH YA KENAPA DAN HARUS BAGAIMANA.....

YANG NEKAT BACA DOSA TANGGUNG SENDIRI THOR GAK IKUT IKUT.....

BACA KALAU SUDAH DIATAS UMUR YA, BOCIL DILARANG MENDEKAT, NTAR CANDU THORR GAMAU TANGGUNG JAWAB....
...

Gendis sudah berada di klinik sekitar 4 hari dan kini gendis tengah berbaring di ranjang nyaman kamarnya sembari memeluk gibran yang masih tertidur pulas.

"Suami aku ganteng banget sih, gak salah aku banyak saingan, tapi aku kasian sama perempuan perempuan yang saka sama kamu mas, karna aku yang menang dan bisa jadi istri kamu" ucap gendis ngomong sendiri sembari memandangi suaminya.

"Senangnya, HAHAHAHA" tawa gendis keras sehingga membuat gibran tersentak kaget.

"Eh, maaf mas kamu jadi kebangun karna suara aku" sesal gendis sembari nyengir.

"Ketawain apa sih?, sampe sekeras itu" heran gibran lalu merangkul tubuh gendis.

"Ih jorok mas, bau jigong, sana mandi jangan peluk aku" goda gendis berusaha melepaskan diri namun nihil.

"Kamu juga bau jigong sayang" balas gibran semakin mengeratkan pelukannya.

"Kamu gak ke kebun?" Tanya gendis.

"Sekarang hari apa? Ngapain ke kebun" jawab gibran bertanya balik.

"Emang sekarang hari apa?" Tanya gendis balik.

"Hari ini hari minggu sayang, kamu mau aku kerja sendiri di kebun?" Heran gibran.

"Oiya ya mas, aku lupa kalau hari ini minggu, hahaha" kekeh gendis meratapi ucapannya.

"Tidur lagi ya, aku masih ngantuk" ucap gibran manja.

"Awas aku mau cuci muka,mau bantu ibu, nanti dikira aku menantu yang malas lagi" balas gendis.

"Kamu kan habis sakit, pasti ibu ngerti kok" serka gibran tak mau melepaskan gendis dan semakin menenggelamkan wajahnya ditubuh gendis.

Cup....

"Ini adalah hukuman untuk kamu yang tertunda kemarin" ucap gibran usai mencium leher gendis singkat.

"Bau jigong mas mulut kamu" ucap gendis memasang wajah yang cemberut.

"Ini hukuman, kamu harus terima kalau aku ngelakuin apa aja ke kamu" balas gibran sembari membuka satu persatu kancing piyama gendis.

"Hukuman apa itu, masa ada hukuman kaya gitu" protes gendis tak trima.

"Ini ada" balas gibran dengan gampangnya.

"Ahgh massh" rintih gendis tersentak kaget karna merasakan nyeri di bagian payudara kirinya.

"Mashhhh, janganh mash" ucap gendis tak nyaman karna putingnya diputar putar oleh gibran menggunakan giginya.

Gibran tak menggubris ocehan ocehan gendis dan meneruskan aksi hukumannya itu, gendis menggeliat menahan sakit namun juga nikmat.

Tangan gibran sudah menjelajah di area bawah gendis, gibran melorotkan celana piyamanya dan langsung menampilkan mis V-nya yang tembam karna tak menggunakan cd.

Suamiku Juragan TampanWhere stories live. Discover now