24. dua suster dan pasangan gila

394 7 2
                                    

WELCOME TO MY STORY!!
HAPPY READING, AND I HOPE
YOU LIKE IT!
-
-
-
-
🌸

Gibran tertidur dengan menggenggam tangan gendis yang sedang terinfus, sedangkan bu ayu tertidur di sofa.

"Emhh" lenguh gendis membuka matanya pelan dan mengedipkan matanya berkali kali.

"Mas gibran" lirih gendis melepas tangannya dari genggaman gibran dan menepuk pipi gibran dengan pelan dan lembut.

"Mas bangun, nanti lehernya sakit lo kalau posisi tidur mas kaya gini" ucap gendis membangunkan suaminya.

"Gapapa, kamu lanjut tidur aja" balas gibran dengan mata tertutup.

"Aku pengen ke toilet, anterin" sahut gendis lemas.

"Yaudah ayo mas bantuin" balas gibran bangun, dengan mata berat gibran memapah gendis ke toilet kamar.

"Ini gimana mas, susah" sambat gendis kesusahan melepas pakaiannya.

"Makanya jangan sok sokan nolak, udah tau sakit juga, masih aja keras kepala" omel gibran kesal.

"Kamu kok jadi marah marah" sahut gendis kesal.

"Sini aku copotin bajunya" ucap gibran menghiraukan ucapan gendis.

Dengan keheningan gibran melepaskan pakaian gendis dan menggantinya dengan piyama set celana panjang.

"Kamu beneran gak mau pakai bra?" Tanya gibran memecah keheningan.

"Kenapa?" Tanya balik gendis.

"Terlihat jelas lekuknya, gak takut ada yang liat?" Tanya gibran sedikit kikuk.

"Yang lihat juga cuma kamu sama ibu" jawab gendis santai.

"Iya ya" sahut gibran membenarkan, sembari memapah gendis keluar kamar mandi.

"Aku mau pulang aja mas, biasanya juga cuma beli obat langsung sembuh" sambat gendis terdengar lesu.

"Kata dokter ini udah parah, harus dirawat inap, takutnya terinfeksi" balas gibran menjelaskan.

"Jangan percaya mas, mereka itu cari uang, mereka bilang begitu tujuannya buat kamu panik aja, aku baik baik aja kok, jadi pulang aja" ucap gendis sembari kembali berbaring di matras.

"Udah diem, cepet tidur nurut sama dokter" balas gibran.

"Mau tidur sambil dipeluk" pinta gendis manja dan memelas.

"Nanti sempit, kalau kmu jadi gak nyaman gimana?" Tanya gibran.

"Nyaman kok" jawab gendis memelas.

"Jangan aneh aneh" sahut gibran

"Ayolah mas, gendis mau tidur dipeluk" rengek gendis memelas.

"Iya iya" sahut gibran pasrah menuruti kemauan istrinya, kini gibran memeluk gendis dengan lengannya sebagai bantal untuk gendis.

"Mas sayang gak sama aku?" Tanya gendis mendongak menatap gibran.

"Sayang" jawab gibran lalu mencium kening gendis.

"Kalau nanti ada dede bayi yang lahir dari perut aku, kamu bakal lebih sayang ade bayi apa aku?" Tanya gendis memeluk erat suaminya.

"Gibran akan selalu sayang dan cinta sama gendis, jagan khawatir cinta mas ke kamu sangat besar sayang" jawab gibran melepas ciumannya.

Gibran tersenyum saat mendengar dengkuran pelan gendis yang sudah bermimpi indah, gibran pun ikut menyusul gendis tidur.

o0o

Suamiku Juragan TampanWhere stories live. Discover now