10. Penolakan gibran

844 12 0
                                    

WALCOME TO MY STORY!!
HAPPY READING, AND I HOPE
YOU LIKE IT!
-
-
-
-
🌸






"mas gibran bisa jemput gendis sekarang?"

"bawa barang barang gendis sama mas gibran sekalian bawa baju masukin kekoper"


"ayo kabur kekota aja mas, kita lari ber 2"

"iya"

Tut..tut..tut..

Gibran berlari membuka pintu, turun kebawah, dan mengambil kunci sepedanya.

Elis yang melihat gibran keluar kamar dan berlarian itu pun bingung.

"Mau kemana kamu dek?" Tanya elis pada gibran yang sedang membuka pintu rumah.

"Mau ketemu gendis mbak sebentar" Jawab gibran tanpa melihat elis.

"Udah malam loh ini, besok aja" Sahut damar yang duduk disebelah elis menonton tv.

"Kalau besok gendis pasti ditahan sama bapaknya mas" Gibran langsung keluar dengan mengambil sepedanya lalu menyalakan sepeda dan ngenggg.

"Dulu aja sia siain gendis, sekarang malah gabisa jauh dari gendis" Gumam elis terkekeh pelan.

o0o

Cklek... Cklek..

Tari membuka pintu dengan hati hati dan menyuruh gendis untuk cepat keluar sebelum ibu atau bapaknya bangun.

"Mbak ayo keburu ada yang bangun" Tari mengecilkan volume suaranya agar tidak membangunkan bapak atau ibunya.

Gendis hanya mengesak handpone yang menancap di powerbank, wajah gendis terlihat sangat bengkak karna menangis.

Tari dan gendis keluar teras dan duduk duduk sambil berbincang membahas masalah gendis dan gibran.

Ditengah Obrolan tari dan gendis, tiba tiba gibran datang mengendarai motor klxnya dari arah kiri.

Gibran berhenti dan menjagang sepedanya di tepi jalan, gibran berlari kecil begitu juga gendis, kini meraka berpelukan dan tari kembali masuk kedalam karna kehadirannya akan mengganggu kebersamaan kakaknya.

"Mana koper yang aku suruh bawa?" Tanya gendis pada gibran dengan celingukan mencari keberadaan koper milik gibran dan gendis.

"Aku gabawa" Jawab gibran.

"Loh knapa?" Tanya gendis kaget.

"Aku gamau bawa kamu pulang dengan cara yang seperti ini, cara kamu akan membuat bapak semakin membenci mas.. gendis" Jelas gibran namun membuat gendis kesal.

"Cuma cara ini mas gibran bisa bawa gendis, tari sudah bersusah paya membuka pintu kamar gendis, tapi mas gibran merusak rencana gendis dan tari" Gendis mulai meneteskan air mata karna kecewa pada gibran.

Gibran meraih gendis untuk dipeluk namun gendis menghindar, gibran bingung harus gimana.

"Mas usahain secepatnya kok" Ucapan gibran tidak dibalas gendis, namun gendis malah berbalik dan berjalan kembali masuk kerumah.

Suamiku Juragan TampanWhere stories live. Discover now