9. Gendis dipaksa pulang

1K 15 0
                                    


WALCOME TO MY STORY!!
HAPPY READING, AND I HOPE
YOU LIKE IT!
-
-
-
-
🌸

Author gak kuat guys pengen up story ini, padahal votenya belum nyampe 10.

Karna thor kangen kalian jadi thor up story hari ini.

Kalian gak kangen apa sama gibran dan gendis? Komen ya kalau kangenn.

Jangan lupa vote dan komen ya untuk menghargai dan menyemangati author.
...










"Bapak lihat gibran juga tidak bisa menjaga kamu, jadi ayo pulang" pak hasan menarik gendis secara paksa lalu berjalan keluar pintu rumah.

"Gendis mau disini sama mas gibran pak" Gendis menghempaskan tangan pak hasan dengan menangis lalu berlari kearah gibran dan gendis pun memeluk gibran "gendis cinta sama mas gibran pak, gendis gabisa jauh dari mas gibran" Sambung gendis menangis dipelukan gibran.

Gibran berdebar mendengar ucapan gendis, pandangan gibran tidak terlepas dari wajah gendis yang menangis.

Gibran melepas pelukan gendis dan mengusap air mata gendis, wajah gendis terlihat bengkak karna menangis.

"Saya tidak mau kamu jadi durhaka sama orang tua, ikutlah mereka pulang, saya akan pikirkan cara untuk bisa membuat kamu kembali bersama saya" Jelas gibran pada gendis, gendis semakin menangis dan terdiam.

Gibran memeluk gendis, dan seketika gendis berhenti menangis, dan membalas pelukan gibran.

"Mas janji ya" Gandis berbisik di telinga gibran dan gibran hanya membalas dengan anggukan.

Gendis melepas pelukan gibran dan mencium pipi gibran.

Cup...

Cup..

Dua kali gendis mencium gibran, dan gibran tersenyum tipis karna senang dan juga malu karna ditonton olek kedua orang tua gendis.

"Gendis pergi ya mas" Gendis berjalan  kearah pak hasan dan keluar dari rumah gibran.

o0o

"Lis ayo pulang, perasaan ibu ndak enak ini" Bu hasna mencemaskan gibran dan gendis dirumah sendirian, apa lagi gendis sedang sakit.

"Iya bu habis ini pulang, tapi makan dulu ya bu?" Elis menenangkan bu hasna agar tidak panik.

"Ndak usah lis, ibu tadi masak banyak, sayang kalau makan diluar nanti nasinya jadi mubazir" Jelas bu hasna pada elis.

"Yaudah turutin ibu aja mas, kita langsung pulang" Suruh elis pada damar yang sedang menyetir.

"Mama" Luna terbangun dari pangkuan elis.

"Knapa sayang mimpi buruk ya?" Tanya elis ke luna, karna luna terlihat berkaca kaca.

"Luna mimpiin tante cantik pergi, trus om gibran nangis mama" Jelas luna.

Bu hasna semakin cemas karna mimpi luna.

"Udah bu jangan cemas, ini udah mau sampai perdesaan" Jelas damar tidak tega melihat ibu mertuanya cemas memikirkan gibran, gibran juga putra kesayangan bu hasna.

27 menit kemudian....

Mobil damar pun sampai di depan teras rumah dan memarkirkan mobilnya di belakang mobil gibran.

Suamiku Juragan TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang