Durasi nasib baiku memang tak bertahan lama,
Namun aku tak pernah memanipulasi tampilanku,
Atau sekadar memanipulasi latarku, agar semua mengakui bahwa aku seberuntung itu dijadikan refrensi outfit harian, atau makeup harian, atau sekadar pacar idaman,
Aku bodoh jika mengatakan aku tidak menginginkannya,
Aku sangat sangat ingin, namun aku tidak cocok memiliki kesempatan seperti itu,
Aku hanyalah aku, seorang gadis singel yang menikmati dirinya dengan memakai kaus oversize, memakai basic skincare.
Jika ditanya apakah aku ingin seperti mereka?
Tentu saja aku akan menjawab iya, sangat ingin. Dengan senyuman cantik aku akan menjawab setiap pertanyaan.
Namun keadaan memaksaku untuk tidak melakukannya.
YOU ARE READING
Seribu Kisah Dibalik Tawa
Teen FictionSebab dunia hanya berkenan dengan tawaku, hingga aku menjadikan tinta sebagai pelampiasanku akan tangis yang tak mampu terungkap. ~ aku tau hari-harimu meremukan dirimu perlahan, kemarilah jadikan aku tempatmu berkeluh kesahmu sejenak~