Badai ilalang
Aku sakit, meski lukaku biasa saja.
Aku ditampar kenyataan bahwasanya aku hanyalah ilalang.
Aku iri pada mawar dia lebih berharga meski mereka menyambutnya dengan duri....
Menjadi sekadar sungguh membosankan, bahkan lebih membosankan daripada kita menghabiskan 100 tahun bersama tumpukan novel dengan genre yang sama....
Dimana tempat aku berasa aku merasa aku tidak ada ditempat, bahkan peran ku lebihdianggap ada dari angin....
Aku memiliki mereka untuk aku jadikan semangat, tetapi dengan aku terus bersama mereka aku akan melihat banyak gelap tersembunyi.
Aku iri semua tentang kesempurnaan, aku iri tentang petualangan mereka menjadi hari-hari dengan tawa , lalu aku bertanya pada diri kapan aku merasakan hal yang sama?
KAMU SEDANG MEMBACA
Seribu Kisah Dibalik Tawa
Teen FictionSebab dunia hanya berkenan dengan tawaku, hingga aku menjadikan tinta sebagai pelampiasanku akan tangis yang tak mampu terungkap. ~ aku tau hari-harimu meremukan dirimu perlahan, kemarilah jadikan aku tempatmu berkeluh kesahmu sejenak~