Dear kamu yang menjadi netizen,
Pernakah dirimu merasakan sakitnya dihina?
Mulutmu bukan lagi peluru,
Tapi tanganmu kini beralih mengambil peran mulutmu,
Sudah berapa nyawa direnggut oleh tangan tanpa senjata tajamu,
Kamu hidup di jaman merdeka dari jajahan,
Kenapa mereka yang tak kau kenal kau jajah,
Apakah rugi harta bagimu?
Apakah rugi waktu untukmu?
Apakah kulitmu iritasi melihat mereka?
Kamu sudah baik diduniamu, berbuatlah baik didunia mereka yang ingin mencari sesuap nasi,
Hidupmu urusanmu begitupun mereka,
Jika tak pandai berkreasi, belajarlah,
Tidak usah berbuat dosa di dunia lain, biarlah tenang hidupmu didunia sebenarnya.
YOU ARE READING
Seribu Kisah Dibalik Tawa
Teen FictionSebab dunia hanya berkenan dengan tawaku, hingga aku menjadikan tinta sebagai pelampiasanku akan tangis yang tak mampu terungkap. ~ aku tau hari-harimu meremukan dirimu perlahan, kemarilah jadikan aku tempatmu berkeluh kesahmu sejenak~