Ch.38 Kejutan Dari Abuya

En başından başla
                                    

“Baik Abuya, air putih dengan ice atau ingin minuman berperisa?.” 

“Yang berperisa saja, sepertinya segar.” Aku mengangguk kemudian membawakan Abuya minuman manis yang dingin.

“Saya izin kembali ke kamar langsung saja Abuya, agar langsung bersiap, jam tujuh tinggal setengah jam lagi.” 

“Hmm, silahkan silahkan, benar sebentar lagi, saya juga mau merokok dulu.” 

Dikamar aku memasukan beberapa baju dan celana, peelengkapan mandi, minyak wangi dan beberapa kebutuhan harianku kedalan sebuah ransel kecil lalu membawanya keruang tengah, disana sudah ada Abuya, mengenakan thob/gamis putih lengkap dengan aksesoris kepalanya, yaitu sorban.

“Sudah siap?.” Tanya Abuya, aku mengangguk, Abuya kemudian keluar dari pintu depan menunu garasi, mobil SUV baru yang kemarin dibeli Abuya kemudian keluar dari garasi dan berhenti tepat di depanku, Abuya turun dari mobil kemudian membuka pintu bagasi belakang, aku mengikutinya lalu menaruh tas ranselku disana, didalan bagasi sudah ada beberapa barang, termasuk tas milik Abuya, ternyata Abuaya sudah packing dan mempersiapkan semua ini.

“Sudah packing ternyata.” Ucapku.

“Tentu saja, bagi kamu ini mendadak, tapi bagi saya ini sudah terplanning, saya tidak suka hal mendadak, semua harus terencana dan tertata dengan alurnya, agar tidak ada ke kacauan.” Jawab Abuya.

“Kita mau kemana Abuya sebenarnya?.” Tanyaku makin penasaran.

“Surprise Brahim, tidak akan seru jika kamu mengetahui kita akan kemana sejak awal, just, sit and being pretty saja.” Ucap Abuya sambil menyuruhku untuk masuk kedalam mobil, Abuya memasangkan seatbeltku kemudian mengecup pipiku lembut.

“Nanti security lihat Abuya.” 

“Tenang, kaca mobil sudah diganti, dari luar akan terlihat gelap, tidak akan see through.” Jawab Abuya sambil mengusap pipiku, aku tersenyum ke Abuya, benar ternyata, pria ini memang selalu mempunyai alurnya sendiri, penuh kalkulasi, dan selalu berencana, aku mengusap tangan Abuya yang berada dipipiku, Abuya kemudian mulai menyetir, membunyikan klakson tepat didepan pos security, kemudian gerbang terbuka, kami keluar dari rumah.

Abuya menyetir sekitar dua jam berawal dari jalan raya yang cukup ramai hingga kami memasuki sebuah jalan dengan padan pasir disetiap sisi jalan, lalu kami memasuki sebuah gapura besar dengan tulisan ‘Camping Ground Area' , shit, aku kira kita akan menginap dihotel mewah, ternyata Abuya membawaku ke camping ground, aku sedikit kecewa, tapi tidak mengubah rasa senangku, sebenarnya kemana saja asal bersama Abuya tidak akan menjadi hal yang mengecewakan sih, haha.

Setelah melewati gapura besar Abuya membelokkan mobil ke arah kiri, sebuah bangunan kecil terlihat dengan gerbang didepannya, Abuya berhenti disamping bangunan kecil itu, seorang pria Arab memakai seragam berwarna coklat datang menghampiri mobil kami, Abuya membuka kaca mobilnya, berbincang dengan bahasa arab yang cepat dengan aksen, hanya beberapa kata yang bisa kutangkap, Abuya menyerahkan sebuah kertas yang dia ambil dari dashboard mobil, pria itu membuka kertas dan membacanya, ia kemudian menyerahkan kertas itu kembali kepada Abuya lalu mempersilahkan mobil Abuya untuk melewati gerbang besar didepan kami, mobil Abuya masuk ke area camping ground, hamparan padang pasir yang luas, terang dengan lampu lampu besar disetiap sekitar lima puluh meter, sepi, mungkin bukan musim berkemah dan tidak kelihatan ada tenda untuk camping, Abuya terus berkendara sekitar satu kilometer dari gerbang, hingga kemudian kulihat ada sebuah yang besar, lebih besar dari yang ada digerbang tadi, Abuya mendekati bangunan itu.

Setelah melewati gapura besar Abuya membelokkan mobil ke arah kiri, sebuah bangunan kecil terlihat dengan gerbang didepannya, Abuya berhenti disamping bangunan kecil itu, seorang pria Arab memakai seragam berwarna coklat datang menghampiri mobil k...

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
PRIA ARAB MAJIKANKUHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin