Ch.36 Coklat

5.5K 244 41
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU CH.36

Sebelum kembali ke kamarku, aku ingat Emir menyuruhku untuk membereskan piring dan gelas bekas cemilan yang dia makan, setelah keluar dari kamar Abuya, aku naik ke atas, masuk kedalam kamar Emir, dimeja samping tempat tidur terdapat piring kotor yang diatasnya ada gelas yang juga telah kosong, aku mengambil piring itu, kemudian kulihat ada secarik kertas diatas piring.

‘Hadiah untukmu, diatas kasur.’  Begitu isi tulian disecarik kertas.

Aku menyimpan kembali piring kosong itu lalu berjalan menuju kasur Emir, disana ada sebuah paperbag kecil, ku buka paperbag itu, berisi beberapa coklat kecil dan permen permen, lalu ada sebuah kotak kecil didalamnya, aku mengambil kotak kecil itu, sebuah jam tangan, ternyata sepulang dia dari bisnis trip nya dia tidak lupa membawakanku souvenir, sial, kenapa Emir yang kasar dan rusuh itu tiba tiba menjadi berbeda 180° menjadi Emir yang manis dengan segala perlakuan kecilnya, aku mengulum senyum sambil mengambil piring kosong dan keluar dari kamar Emir menuju dapur.

“Apa itu ?.” Suara Abuya mengagetkanku ketika aku hendak berjalan menuju kamarku, ternyata Abuya baru keluar dari kamarnya.

“Tua Emir membelikan saya souvenir dari bussiness trip nya Abuya.” Ucapku, Abuya mengangguk masam kemudian berjalan mendekatiku.

“Apa isinya?.” 

“Permen dan coklat, juga sebuah jam tangan Abuya.” Ucapku sambil memamerkan jam tanga pemberian Emir.

“Kamu suka?.” 

“Tidak penting apa yang suka atau tidak Abuya, sebuah pengertian dan ingat nya tuan Emir kepada saya juga sudah cukup untuk membuat saya berterimakasih.” Abuya kembali mengangguk.

“Baiklah, saya tunggu untuk makan malam diruaang makan Brahim.” Ucap Abuya sambil mengusap rambutku dan berjalan meninggalkanku, aku masuk kedalam kamar da membereskan pemberian Emir, mengganti pakaianku, lalu kembali menuju Abuya, saat aku berjalan menuju dapur aku berpapasan dengan Amihan.

“Mau kemana? Kita akan makan malam, ayo!.” Tegur ku kepada Amihan.

“Kamu dengan Abuya duluan saja, aku dan Nala sudah kenyang mencicipi masakan kami tadi, nanti saja makannya.” 

“Dimana Nala?.” 

“Dia sedang menonton youtube di kamarnya, tuan Emir tadi memberikan kami berbagai macam manisan, jadi kami akan mencoba itu saja.” Jawab Amihan, ternyata bukan aku saja yang dibelikan souvenir oleh Emir, Amihan dan Nala juga dapat, aku tersenyum, bagus lah, ternyata dia tidak melupakan pekerja lainnya juga.

“Mana yang lain?.” Tanya Abuya.

“Mereka menyuruh kita makan malam duluan saja Abuya.” 

“Mereka tidak lapar?.” 

“Katanya mereka mau makan cemilan yang diberikan tuan Emir.” Jawabku.

“Emir juga membelikan oleh oleh untuk mereka?.” Tanya Abuya.

“Tentu saja Abuya, banyak sekali makanan yang dibawakan oleh tuan Emir.” Jawabku, Abuya mengangguk, aku kemudian menaruh masakan dimeja, menaruh piring didepan Abuya lalu mengambilkan makannya, sekarang giliranku untuk mengambil makan malamku.

“Kamu suka jam tangan itu Brahim?.” Tanya Abuya.

“Itu lagi Abuya?.” 

“Tidak tidak, jawab saja, saya hanya ingin tahu.” 

“Jam tangannya bagus, saya suka.” Jawabku, Abuya kembali mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata.

“Nanti saya belikan yang lebih bagus.” Ucap Abuya tiba tiba.

PRIA ARAB MAJIKANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang